Menurutnya, ia sempat tertahan di dalam pikap selama beberapa waktu. Posisi saat itu sudah terjepit.
"Saya bersyukur bisa selamat sampai saat ini. Tapi, jujur saya masih trauma kalau diminta mengingat‑ingat kejadian itu. Kaki kanan saya sekarang tidak bisa digerakkan, katanya sih patah," tambahnya.
Peristiwa itu terjadi pada pukul 09.30 WIB, ketika para pekerja memasang girder atau balok beton di proyek tol Pasuran-Probolinggo, tepatnya pada kilometer 405 Desa Cukurgondang, Grati, Pasuruan.
Saat proses pemasangan balok keempat, tiba-tiba balok itu patah dan menimpa tiga balok lain yang telah terpasang sebelumnya.
Seorang mekanik PT Waskita Karya, Heri Isnandar, tewas dalam insiden itu.
Baca: Sosok Lain Beri Klarifikasi Mengejutkan Usai Teman Dekat HA Buka Suara terkait Video Mesum
Dua orang lainnya, yakni Nurdin, karyawan PT Pancang Sakti, serta Sugiono, mengalami luka berat.
Dua korban luka berat saat ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Purut, Kota Pasuruan.
Selain itu, reruntuhan bangunan juga menimpa sepeda motor Honda Supra Nopol N 5861 TJ, Honda Revo Nopol S 4691 TA, mobil pikap warna hitam, dan satu truk tronton atau dump truck.
"Ada satu orang yang dilaporkan meninggal dunia dan dua orang mengalami luka-luka akibat kejadian ini," kata Kapolresta Pasuruan, AKBP Rizal Martomo.
Dari hasil penyelidikan sementara, peristiwa naas tersebut terjadi saat pemasangan balok untuk penyambungan dari tiang yang satu ke tiang yang lainnya.
"Setelah satu balok yang dipasang itu selesai dilakukan, kemudian saat dilakukan pemasangan balok satunya lagi roboh dan menimpa pekerja yang ada di bawahnya," ujar Rizal.
Ia mengatakan saat ini pihaknya menghentikan sementara proses pengerjaan pemasangan balok jalan tol di lokasi tersebut untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Termasuk, memeriksa sejumlah orang saksi di antara para pekerja untuk mengetahui kronologis terjadinya peristiwa ini," ujarnya.