Kini Suswiji harus gigit jari. Rencana bedah rumah untuk huniannya dibatalkan.
Padahal Suswiji mempunyai harapan besar, tempat tinggalnya lebih layak dan manusiawi.
"Sebenarnya mau jadinya dua ruangan sekali pun akan saya terima. Asal rumah saya bisa lebih layak dari yang sekarang," kata Suswiji.
Baca: Orang Indonesia Paling Sering Ganti Celana Dalam, Jepang Peringkat ke-22, Cina Paling Jorok
Kepala Desa Gamping, Suyono belum bisa dikonfirmasi.
Saat didatangi di rumahnya yang hanya berjarak 100 meter dari rumah Suswiji, Suyono tidak ada di rumah.
Menurut pegawainya, Suyono baru saja dari kandang bebek kemudian pergi menggunakan sepeda motor.
Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Sumber Daya Air Kabupaten Tulungagung, Harinto Triyoso mengakui penolakan Kades.
Menurutnya, tanda tangan Kades sangat penting karena Kades yang mengeksekusi program ini.
"Tanpa Kades programnya tidak bisa jalan, karena pelaksana program ini adalah Kades. Kami tidak bisa berbuat apa-apa," ucap Harinto.
Karena tidak ada tanda tangan Kades, maka bantuan bedah rumah untuk Suswiji dialihkan.
Namun pihaknya berharap ada perubahan sikap Kades, agar program ini tetap bisa dilaksanakan.
"Terpaksa sekarang dialihkan. Ke depan akan kami alokasikan lagi, semoga ada persetujuan dari Kades," tandas Harinto.