Akhirnya, Zalfa Lamya Taliya dinyatakan belum meninggal.
Lisna mengaku tangisnya pecah tak terbendung saat mengetahui Zalfa Lamya Taliya dinyatakan belum meninggal.
Ia pun memeluk Zalfa Lamya Taliya dan menciuminya, sementara, suaminya, Ebta, masih setia mendampinginya.
Saat Tribun Jabar berkunjung ke rumahnya, Zalfa Lamya Taliya terlihat hanya bisa terdiam lemah di pangkuan ibunya.
Saat digendong Lisna, tangan dan kaki Zalfa Lamya Taliya tampak tegang.
Tatapan matanya kosong sementara mulutnya juga terlihat kaku.
Tampak sisa makanan mengering di sekitar mulutnya.
Sambil menangis, Zalfa Lamya Taliya hanya bisa memukul-mukulkan tangannya secara pelan pada ibunya.
"Iya ini kalau kerasa sakit, biasanya Zalfa menangis terus kejang-kejang beberapa menit. Enggak mau dalam posisi tidur. Harus digendong ditempelin, harus lurus seperti berdiri. Karena ada cairan berlebih di kepalanya, dan mungkin terasa sakit kalau tertidur," ujar Lisna.
Saat Zalfa Lamya Taliya menangis dan kejang-kejang, biasanya, lanjut Lisna, harus diberi pasokan oksigen atau hanya digendong sambil diusap-usap.
Karena penyakitnya, Zalfa Lamya Taliya pun belum bisa bersekolah seperti anak lainnya.
Saat Zalfa Lamya Taliya berumur dua tahun sebenarnya pernah dibawa ke Solo untuk terapi selama beberapa bulan.
Keadaannya, saat diterapi itu, lanjut Lisna, sudah mulai membaik.
Zalfa Lamya Taliya bisa duduk dan bisa berjalan.