Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM KEBUMEN - Kawanan perampok menyatroni SMPN 1 Kecamatan Petanahan, Kebumen, Rabu (1/11/2017) dini hari. Tujuan mereka satu, menggasak uang yang tersimpan dalam brankas yang disimpan di ruang kepala sekolah.
Kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah lebih dari tiga orang itu menyelinap masuk sekitar pukul 02.00 WIB. Untuk menghindari kecurigaan, mereka lewat sawah di luar pagar yang sepi.
Saat kejadian, ada dua penjaga yang tidur di lingkungan sekolah. Mereka adalah Dwi Susanto (34) dan Kusno (57). Dwi Susanto tengah tidur di ruang kantor. Sementara, Kusno, tidur di ruang lain.
Dwi terhenyak saat mulutnya dibekap menggunakan lakban oleh beberapa orang. Tangannya diikat menggunakan tali. Dia pun tak kuasa berteriak apalagi lari.
"Mereka mencoba membobol brankas di ruang kepala sekolah. Sementara, penjaga diancam jika berteriak akan dibunuh," kata Kapolsek Petanahan Kebumen, AKP I Made Arjana, Rabu.
Saat para perampok menyatroni ruangan kepala sekolah, Kusno masih terlelap di ruang lain. Dia akhirnya terbangun saat mendengar suara mencurigakan.
Menyadari kawanan perampok tengah beraksi di sekolah yang dijaga, Kusno berusaha menyelinap keluar sekolah.
Sayang, para penjahat telah mencurigai keberadaannya. Saat Kusno membuka pintu, mereka telah menghadang di depan.
Saat para perampok itu berusaha meringkus Kusno menggunakan pukulan, Kusno berontak. Dia berhasil lepas dari kepungan kawanan perampok meski tubuhnya babak belur kena pukulan.
Sambil berlari keluar sekolah, Kusno berteriak minta tolong. Teriakan Kusno ini membuat para perampok kocar kacir tak ingin tertangkap warga yang mulai berdatangan.
Sepasang sandal tertinggal di lapangan sekolah saat mereka berusaha melarikan diri.
"Sebelah lapangan ada tembok setinggi 1,5 meter, lalu sawah. Diduga, mereka lari melalui sawah. Mereka berhasil kabur tanpa membawa hasil," kata Made.
Sementara, Kusno yang mengalami luka akibat baku hantam dengan para perampok, dilarikan ke rumah sakit.
Made menyatakan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Upaya pemburuan para pelaku pun dilakukan.
Lantaran sekolah menjadi satu tempat yang diincar maling dan perampok, Made mengimbau kepala sekolah memperketat penjagaan. Terutama, di sudut gedung atau kawasan gelap sekolah.
"Kalau dua penjaga masih kurang, silakan tambah. CCTV harusnya setiap sekolah ada. Penerangan juga harus memadai," katanya. (*)