Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Tersangka Tio sempat ragu untuk membunuh Tiamah meski saat itu ia sudah memendam sakit hati pada neneknya itu.
Namun karena tersangka ingat terus dengan perkataan korban, tersangka memutuskan untuk menghabisi nyawa korban.
Sebelumnya tersangka merasa tersinggung saat korban memintanya mencari kerja dan jangan hanya nonton televisi saja di rumah.
Korban kemudian mematikan televisi padahal saat itu korban sedang menonton.
Korban mendapat celah untuk menghabisi korban saat korban melaksanakan shalat dhuha.
Namun korban lagi-lagi korban sempat diliputi keraguan.
Meski korban sudah berpikir menghabisi korban dengan cara memukul kepala korban mengggunakan kayu bulat.
Saat itu tersangka mendapati korban masih melaksanakan shalat.
Terfikir bahwa berdosa membunuh saat korban sedang shalat.
Baca: Tanda-tanda Apa? Ribuan Ikan Aneh Ini Tiba-tiba Muncul di Sungai Soga
Tersangka pun mondar-mandir diruang tengah rumah menunggu korban selesai shalat.
Tersangka bahkan sempat meletakkan kayu bulat yang direncanakan dipakai untuk membunuh korban.
Sampai akhirnya tersangka mengetahui korban sudah selesai solat, korban dihabisi dengan cara dipukul dibagian belakang kepala korban.
Adegan tersebut bagian dari adegan yang diperagakan kembali oleh tersangka Tio dalam gelar rekonstruksi pembunuhan yang dilakukannya pada Tiamah (70) pada Rabu (4/10/2017) lalu.
Rekonstruksi , Kamis (9/11/2017) siang dilokasi kejadian di Jalan Raja Panjang Rat 02 RW 04 Kelurahan Tebing Tinggi Okura Kecamatan Rumbai Pesisir
masih berlangsung dan direncanakan ada 45 adegan yang akan diperagakan.
Kasus pembunuhan dengan korban Tiamah (70) menyedot perhatian masyarakat Pekanbaru.
Korban dibunuh oleh cucunya sendiri yang bernama Tio (20).
Latar belakang pembunuhan karena tersangka sakit hati.
Jasad korban ditemukan pada hari Minggu (8/10/2017) dikubur di dalam kamar dan timbunannya ditutupi spring bed.
Pembunuhan dilakukan pada hari Rabu (4/10/2016) atau lima hari sebelum jasad korban ditemukan.
Kejinya, korban dibunuh usai melaksanakn solat duha.
Tersangka memukul bagian tengkuk, rahang dan kepala menggunakan kayu bulat.(*)