Hilda (23), warga Kedondong lainnya menyatakan, suaminya yang menjadi buruh tambang di lahan sekitar PT Freeport, juga tidak telah tiga minggu tidak memberi kabar.
"Suami saya bersama warga lainnya pergi merantau ke Papua untuk menjadi buruh tambang di sekitar lahan PT Freeport. Sejak tiga minggu ini, suami saya juga tidak ada kabar sama sekali," kata Hilda.
Kepala Desa Kedondong, Sistianto membenarkan, keluarga 34 warga yang diduga menjadi korban penyanderaan di Tembagapura mengadu kepadanya.
Baca: Tengkorak yang Ditemukan di Jalan Lintas Pekanbaru Diduga Driver Taksi Online
"Setelah mendapat laporan dari warga, saya pun langsung melapor ke Kapolres Demak untuk meminta bantuan langkah apa yang bisa diambil untuk menyelamatkan 34 warga Kedondong ini," ujar Sistianto.
Terpisah, Kapolres Demak, AKBP Sonny Irawan membenarkan, ada laporan dari warga dan Kepala Desa Kedondong bahwa 34 warga desa itu diduga menjadi korban penyanderaan oleh sekelompok orang bersenjata di Tembagapura.
"Atas laporan tersebut, kami pun dari Polres Demak, langsung melaporkan hal ini ke Polda Jawa Tengah, dan Mabes Polri, untuk seterusnya mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan ke-34 warga Demak ini," katanya. (tribunjateng/cetak/hesty)