“Sekarang warga sini sedang memperbaikinya dengan dana seadanya dari kami,” ujarnya yang merupakan warga asli desa itu.
Menurutnya, dulu tanahnya tak setinggi ini, namun seiring berjalannya waktu selalu meninggi hingga sekarang mencapai 160 sentimeter, bahkan bisa saja lebih.
Ada yang mengatakan gundukan tanah itu adalah sarang anai-anai, namun pernah dulu warga setempat menggali kuburan itu ternyata tak ditemukan seekor pun anai-anai.
Baca: Menjajal Kolam di Hulu Sungai Citarum, Diduga Tempat Pemandian Prabu Siliwangi
Anehnya lagi, makam itu dipenuhi kain kuning dan kembang barenteng namun warga sekitar tak ada yang mengetahui siapa yang menaruhnya di situ.
“Makam ini tak pernah diziarahi warga kampung sini atau pun orang luar kampung kami. Anehnya, selalu ada saja kain kuning dan kembang barenteng, baik yang baru atau lama, entah siapa yang meletakkannya. Kain kuningnya itu ratusan lembar jumlahnya, bahkan ada yang tertanam di dalam tanahnya,” ungkapnya.
Waktu gundukan tanahnya belum setinggi ini, ada yang meletakkan kain kuning di atas makam itu, namun karena tanahnya meninggi terus akhirnya kain tersebut terkubur di situ.
“Kami tak mengetahui siapa yang melatakkan kain-kain itu, tak ada wujudnya karena makam ini tak pernah diziarahi siapa pun sejak dulu, tiba-tiba saja ada dan sekarang sudah sebanyak ini. Makamnya ini di pinggir jalan saja,” ujarnya merasa heran.
Warga sekitar tak ada yang mengetahui identitas mayat di makam itu, namun sejak dulu mereka hanya menyebutnya kai yang berarti kakek.
“Kalau disebut kai atau kakek berarti dia lelaki. Orang-orang tua di kampung kami biasa menyebutnya begitu, katanya orangnya lelaki tetapi tak jelas siapa namanya, orang mana, siapa keturunannya sekarang dan apakah mereka masih ada,” ujarnya lagi.
Menurutnya, selama ini tak pernah ada kejadian mistis apa pun di makam itu, hanya tanahnya yang meninggi terus dan sering ada kain kuning serta kembang barenteng gaib diletakkan oleh orang yang tak pernah dilihat wujudnya oleh warga sekitar.
Keberadaan makam itu dengan segala keanehannya membuat warganet heran.
“Knfa btinggi kytu yu,” tanya Alfi Fian Al.
“bagaimana tau klu itu makam keramat sedangkn nama yg d makamkn z gk da yg tau,” sebut Aurora Aurora.
“Supian hadi makasih info xa kena ada za kesitu handk mlihat...,” kata Didit Putraa Bar'Dat.
“Sama seperti diansanak datuk,beliau sebagai temenggong di tanah dayak mualaf.kuburannya naik tarus kadak bekurang,” sebut Rusdi Thoha.