TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Evakuasi warga yang dilakukan aparat gabungan TNI dan Polri dari Kampung Kimberly, Banti, dan Utikini, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, sempat mendapat perlawanan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB), Jumat (17/11/2017).
Demikian dikatakan Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar.
Sebanyak 200 personel TNI dan Polri yang melakukan evakuasi langsung dipimpin oleh Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar, Asops Kapolri Irjen Irawan, dan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI George Enaldus Supit.
Adapun 344 warga yang dievakuasi terdiri dari 104 laki-laki dewasa, 32 perempuan dewasa, dan 14 anak-anak yang berasal dari Kampung Kimberly.
Baca: Resmi Tahan Setya Novanto, KPK Lakukan Pembantaran
Lalu 153 laki-laki dewasa, 31 perempuan dewasa, dan 10 anak-anak. Semua yang dievakuasi merupakan warga non-Papua.
Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar menjelaskan, evakuasi 344 orang dari Kampung Kimberly dan Banti sempat mendapat perlawanan dari KKB dengan melakukan penembakan dari bukit-bukit yang ada di sana.
“Setelah berhasil mengevakuasi warga tadi, kelompok bersenjata menembaki dari arah bukit, tetapi dibalas oleh anggota sehingga sempat terjadi kontak senjata,” kata dia.
Walau evakuasi tersebut berhasil, lanjut Kapolda, masih ada ribuan warga yang masih mendiami kampung tersebut sehingga pihaknya akan berupaya untuk mengevakuasi mereka.
“Kami akan berusaha mengevakuasi mereka,” kata Boy Rafli.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, masyarakat asli Papua yang lahir dan besar di Kampung Kimberly dan Banti serta daerah longsoran meminta kepada Kapolda Papua untuk tidak dievakuasi.
Baca: Mengaku Korban Fitnah, Ternyata Penjambret Ini Sembunyikan iPhone Curian di Celana Dalam
“Tetapi, mereka meminta jaminan perlindungan dari aparat untuk tetap di kampung tersebut sampai situasi kembali aman dan kondusif. Namun, ada beberapa anggota masyarakat lokal yang meminta dievakuasi ke Timika karena keluarganya berada di sana,” ujar dia.
Aparat TNI dan Polri terus berusaha mengevakuasi ribuan warga yang terisolasi di Kampung Banti dan Kimberly sejak delapan hari lalu.
Sebab, kedua daerah itu telah dikuasai oleh KKB, yang mengklaim sebagai wujud perang melawan Pemerintah Indonesia dan mereka akan menghancurkan perusahaan tambang emas Freeport. (JHON ROY PURBA)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kapolda Papua: Evakuasi Warga Sempat Dapat Perlawanan dari KKB