Laporan Wartawan Serambi Indonesia Asnawi Luwi
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Syahruddin (48), guru MIN Kutambaru, warga Desa Kumbang Jaya, Kecamatan Badar, Agara, Kamis (23/11/2017) tewas akibat serangan jantung, bukan karena diseret Sungai Alas seperti diberitakan sebelumnya.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi, kepada Serambinews.com, Jumat (24/11/2017) mengatakan, anggota Polsek Badar telah mendatangi rumah duka yang diinformasikan hanyut sampai tidak bernyawa, setelah dilakukan konfirmasi kepada pihak keluarga korban.
Mewakili keluraga korban, Saidi menjelaskan, bahwa yang diduga meninggal hanyut dengan korban Syahrudin (48) PNS Guru MIN Kutambaru, Desa Kumbang Jaya, korban meninggal dunia dikarenakan mempunyai penyakit serangan jantung.
Menurut Kapolres Agara, AKBP Gugun Hardi Gunawan, pada Kamis (23/11/2017) sekira pukul 17.30 WIB, Syahruddin pergi ke Sungai Alas untuk pergi memancing dan menjala ikan.
Baca: Mayat Nur Afika Ditemukan 100 Kilometer dari Lokasi Awal Tenggelam
Di sana korban bertemu dengan temannya tiga orang yakni, Husin, Ian, dan Udin.
Ketika Syaruddin dan tiga temannya usai menjala ikan dan korban serta tiga temannya pulang menyeberangi sungai dengan menggunakan satu ban bekas sebagai alat bantu/pelampung, lalu Syahruddin menyeberang sungai bersama dengan tiga orang temannya.
Setelah menyeberang sungai tersebut, napas Syahrudin tiba-tiba terasa sesak di saat berjalan menuju pulang ke rumah.
Kemudian korban memegang pohon pinang dan korban langsung terduduk hingga ke tiga orang temannya memegang Syarudin sambil meletakkan korban dan hingga korban meninggal dunia.
Kemudian Husin pergi memberitahukan kepada keluarga bahwa korban telah meninggal dunia disaat berjalan pulang ke rumah.
Lalu pihak keluarga korban menjemput ke lokasi dan jenazah Syahrudin dibawa ke rumahnya untuk dikebumikan.