News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai Siklon Tropis Cempaka yang Tewaskan 11 Warga Pacitan Masih Melanda 2 Hari Lagi

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badai siklom

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Cuaca ekstrem yang belakangan ini melanda wilayah jawa Timur adalah pengaruh Badai Siklon Tropis Cempaka atau bisa disebut Badai Siklon Tropis.

Badai ini mengakibatkan puting beliung, banjir, dan longsor.

Sejumlah wilayah di Jatim telah dilanda bencana itu hingga terkini 11 warga Pacitan meninggal dunia.

BMKG sebelumnya telah menyampaikan peringatan dini akan adanya siklon tropis Cempaka.

Kepala BMKG Juanda Agus Raharjo tak menolak jika rentetan bencana di Jatim itu akibat pengaruh Badai Siklon Tropis Cempaka.

"Bisa disebut badai Siklon Tropis Cempaka," kata Agus kepada SURYA.CO.ID, Selasa (28/11/2017).

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terus menerus mulai kemarin hingga Selasa sore melanda Selatan Jatim.

Badai Siklon tropis Cempaka terjai pukul 13.00 di 8,7LS ; 111.0 BT (70 km sebelah selatan Pacitan).

Namun badai ini akan bergerak ke selatan menjauhi wilayah Indonesia. 

Agus memprediksi bahwa Kondisi cuaca hujan masih berlangsung dan akan menurun intensitasnya saat badai Siklon itu menjauhi Indoensia.

"Dalam 2 hari ke depan ini masyarakat Jatim tetap waspada. BPBD selalu siap siaga," kata Agus.

Waspadai dan selalu hati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan badai itu seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. 

Adanya badai siklon akan berdampak terjadinya gelombang laut yang cukup tinggi.

Masyarakat dan kapal-kapal yang melintas diimbau untuk tetap waspada dan siaga terutama nelayan tradisional yang beroperasi di perairan selatan Jawa.

Selain itu diimbau untuk masyarakat pesisir agar menghindari aktivitas di sekitar pantai karena potensi gelombang pasang dapat terjadi di Perairan selatan Jawa Timur bagian tengah-barat. 

BMKG meminta masyarakat untuk lebih waspada.

Mereka diminta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir, longsor dan puting beliung.

Menurut pengamatan BMKG, badai ini berada di perairan sekitar 32 KM sebelah Selatan-Tenggara Pacitan.

Kekuatan siklon mencapai 65 km per jam pada Selasa (28/11/2017) tadi.

Dampak dari siklon tropis Cempaka adalah cuaca ekstrem seperti hujan deras, angina kencang, dan gelombang tinggi di Jawa dan Bali.

Sebagaimana catatan BMKG pusat, cuaca ekstrim akibat Badai Siklon Tropis itu telah menyebabkan banjir, longsor dan puting beliung di 21  kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali. 

Data sementara yang dihimpun Posko BNPB, bencana tersebut terjadi Kabupaten Situbondo, Sidoarjo, Pacitan, Wonogiri, Ponorogo, Serang, Sukabumi. 

Kemudian juga melanda Purworejo, Tulungagung, Semarang, Klaten, Malang, Wonosobo, Klungkung, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Bantul, Kudus, dan Sukoharjo.

Daerah Pacitan yang paling dekat dengan siklon tropis Cempaka terjadi hujan lebat sehingga menimbulkan banjir dan longsor pada Selasa (28/11/2017) dini hari. 

Sungai-sungai meluap menyebabkan ribuan rumah terendam banjir. Banjir meluas terjadi 13 desa di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Pacitan (Desa Sirnoboyo, Desa Sukoharjo, Desa Kayen, desa kembang, Desa Ploso, Desa Arjowinangun, Desa Sidoharjo).

Kecamatan Kebon Agung (Desa Purworejo,  Desa Banjarjo, Desa Kebon Agung), dan Kecamatan Arjosari (Desa Pagutan, Desa Jatimalang, Desa Arjosari). Jalan lintas selatan lumpuh total.

Banjir dan longsor yang menerjang kota kalahiran Susilo Bambang Yudhoyono itunmenyebabkan 11 orang meninggal dunia.

Sembilan orang tertimbun tanah longsor dan 2 orang hanyut terbawa banjir. 

Saat ini lebih dari 4.000 jiwa menengungsi setelah mereka dievakuasi dari kampung mereka. Kerusakan masih dalam pendataan.

Pengungsi di Kecamatan Pacitan  ditempatkan di GORPacitan dan Masjid Sirnoboyo.

Tim SAR gabungan dari BPBD Pacitan Bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat masih melakukan evakuasi. 

Kendala di lapangan angin kencang dan debit sungai masih tinggi. Proses pencarian korban terus dilakukan.

Dapur umum akan didirikan, bantuan logitik disalurkan. Kebutuhan mendesak selimut, perahu karet, dan pakaian. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini