TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Proses ngajar mengajar di SMK Negeri 1 Kelautan Tanjungsari dihentikan untuk sementara karena hujan deras yang tidak kunjung berhenti sehingga menyebabkan sebagian bangunan SMK terendam, Selasa (28/11/2017).
Ketua Komite SMKN 1 Tanjungsari, Ngatno mengatakan, pihaknya sudah melapor ke Disdikpora Gunungkidul dan Kanwil karena telah terjadi bencana di SMKN 1 Tanjungsari terkait penghentian proses ngajar mengajar.
Baca: Rumah Mbah Sutomo di Imogiri Bantul Roboh Diterjang Longsor
"Memang sementara kita liburkan, hari ini tidak ada kegiatan, biasanya ngajar mengajar sampai jam dua sore, hari ini sudah tidak ada aktivitas," jelasnya
Dari pukul 06.00 WIB, para siswa SMKN 1 Tanjungsari, bersama pengurus Komite, dan warga bahu membahu mengemasi perabotan-perabotan eletronik yang berada di dalam gedung sekolah untuk diselamatkan.
"Kalau besok masih seperti ini, tidak surut, maka siswa akan kita liburkan lagi, walaupun sekarang lagi mid semester, tetap nanti kita carikan solusinya, mungkin ngajar mengajar pindah ke balai desa atau tempat yang bisa kita gunakan," kata Ngatno.
Baca: Siswa di SMP Pereng, Prambanan Terjebak Banjir, BPBD Sleman Diterjunkan untuk Evakuasi
Baca: Terendam Banjir, Akses Jalan Menuju Balaidesa Banjarejo Gunungkidul Ditutup
Namun apabila air telah surut dalam dua hari ke depan, ia mengatakan akan tetap memindahkan aktivitas mengajar ke gedung baru SMKN 1 Tanjungsari, dan alat-alat eletronik pun dipindahkan kesana.
"Jadi kalau dua hari kedepan ini bisa surut, kegiatan ngajar mengajar tetap akan kami pindah dahulu ke gedung yang baru. Jumlah siswa SMK 1 Tanjungsari ada 240 siswa," kata Ngatno.
Ipda Sarotono, Kanit Intel Polsek Tanjungsari yang sedang memantau kondisi menuturkan hujan sudah berlangsung dari kemarin malam, Senin (27/11/2017).
"Semalam belum banjir, baru tadi pagi meluap, aliran air ini berasal dari wilayah Kemadang dan sekitarnya yang turun kesini," jelasnya.
Serma Paidi, Koramil Tepus menuturkan tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini, hanya saja tinggi air sudah sampai sekitar 1,5 meter, dibagian selatan sekolah.
"Dibagian selatan sekolah itu tingginya 1,5 meter, tapi kalau di lapangan, tiang gawang saja sudah tidak kelihatan tertutup air," kata Paidi. (TRIBUNJOGJA.COM)