Menurut dia, ada sekitar 5.000 wisatawan mancanegara (wisman) yang tidak bisa meninggalkan Bali.
Bahkan pada hari tertentu, jumlah mereka yang meninggalkan Bali dalam sehari bisa mencapai 9.000 orang.
Karena itu, Pastika meminta pihak hotel untuk menggratiskan sewa hotel bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang tak bisa meninggalkan Bali.
Menurut Pastika, banyak wisatawan yang tertahan tersebut berkantong tipis.
"Ya, saya minta (gratiskan hotel). Ini kan bencana. Terutama yang duitnya habis. Banyak itu, turis-turis backpacker," kata Pastika.
Menurut dia, Perhimpunan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Bali sebelumnya sudah merencanakan untuk menggratiskan sewa hotel bagi tamunya jika terjadi penutupan Bandara Ngurah Rai.
"Tinggal itu dilaksanakan. Karena sekarang sudah terjadi bencana. Bandara ditutup," kata Pastika.
Selain gratiskan hotel, gubernur Bali dua periode ini juga mengharapkan agar maskapai penerbangan memperpanjang tiket yang sudah dibeli para wisatawan tersebut, dan pihak Imigrasi juga memperpanjang visa mereka.
Pada kesempatan tersebut, Pastika mengaku mengkhawatirkan nasib pariwisata Bali akibat penutupan bandara tersebut.
Walaupun penutupan bandara itu berlangsung 24 jam sampai jam 07.00 Wita tadi pagi, bukan tidak mungkin penutupan bandara itu akan diperpanjang.
Untuk diketahui, sendi perekonomian Bali ditopang industri pariwisata. Pariwisata Bali bisa lumpuh jika tidak ada tamu yang datang ke Pulau Dewata itu.
Pastika mengatakan akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk membahas masalah tersebut.
Penumpang Marah-marah
Ribuan penumpang memadati lantai II Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai. Ribuan penumpang melakukan reschedule tiket penerbangan.
Tak sedikit penumpang internasional di stand tiket reschedule terlihat bersitegang dengan pihak maskapai.