Salah satu Penumpang asal India, Mamadhu mengaku tidak mendapatkan kompensasi apapun. Ia pun kebingungan akan hal ini. Tentu saja, ia pun tidak memiliki uang untuk tinggal lebih lama di Bali.
"Saya tidak punya uang. Dan tidak mendapat kompensasi," ucapnya.
Pantauan Tribun kepadatan atau penumpukan penumpang terjadi dikarenakan Bandara Ngurah Rai dinyatakan tutup hingga Selasa (28/11/2017) dikarenakan abu vulkanik Gunung Agung.
Kini penumpang sebagian besar pun kembali ke Hotel dengan bus dan tak sedikit pula yang berada di bandara untuk menginap.
445 Penerbangan Batal
Gunung Agung di Karangasem Bali menyemburkan abu vulkanis hingga ketinggian 4000 meter.
Hingga akhirnya, Bandara Internasional Ngurah Rai dinyatakan ditutup pada Senin (27/11/2017).
Tercatat sebanyak 445 penerbangan dinyatakan dibatalkan dan 59 ribu penumpang pun gagal terbang.
Communication and Legal Section Head Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim menyatakan, data sementara untuk penerbangan ada sekitar 445 penerbangan yang gagal terbang.
Untuk penerbangan Internasional sekitar 196 penerbangan dan domestik sekitar 249 penerbangan.
"Untuk kedatangan Internasional sekitar 97 pesawat dan 99 keberangkatan. Sementara untuk kedatangan Domestik sekitar 124 penerbangan dan 125 berangkat dari bandara Ngurah Rai dinyatakan dibatalkan," kata dia.
Adapun sejumlah penumpang yang ingin menempuh jalur darat disediakan armada bus menuju ke terminal bus Mengwi untuk melanjutkan perjalanan ke Jawa.
Roni, salah satu penumpang pesawat tujuan Surabaya menempuh jalur darat menaiki bus Sarbagita menuju Mengwi.
Baca: Penutupan Operasional Bandara Ngurah Rai Diperpanjang hingga Rabu Pagi
"Mau tidak mau saya harus jalur darat, karena besok sudah harus kerja," kata Roni yang sudah merefund tiket penerbangan.