TRIBUNNEWS.COM, PACITAN - Bencana banjir dan longsor masih melanda warga Kabupaten Pacitan Jawa Timur.
Hingga Rabu (29/11/2017) siang, sedikitnya lebih dari 2000 warga mengungsi ke tempat aman.
Kabupaten di ujung Selatan Jawa Timur ini terisolir.
Mulai Selasa (28/11/2017) sore warga sudah menerima info tentang tertutupnya akses jalan menuju Pacitan.
Jalur pacitan ponorogo putus di desa kedungbendo dusun gupit.
dan banjir tinggi di daerah Arjosari.
Jalur Pacitan Sedeng ada tanah longsor, tanah bergerak, akan ditutup
jalur pacitan solo, dadapan ditutup karena longsor
jalur JLS Pacitan kebonagung lumpuh total karena longsor di daerah worawari.
Dan banjir tinggi di daerah arjowinangunsimoboyo sukoharjo akses ditutup total
Jalur pacitan lorok (Tulakan)jalan ditutup akibat longsor
#pacitanterkepung#banjirpacitan#longsorpacitan
Demikian info yang menyebar melalui media sosial.
Erlin, warga Bangunsari Pacitan mengatakan mendapat pesan tersebut.
Ibu tiga anak ini pun mencoba bertahan karena kawasan perumahannya masih aman, karena genangan air tidak sampai masuk ke dalam rumah.
Sementara 25 Desa dan Kelurahan lain di wilayah Pacitan banyak yang terendam banjir cukup tinggi hingga mencapai genteng rumah.
"Pacitan terisolir, kemana-mana dikepung banjir, longsor dimana-mana. Ini banyak pengungsi yang belum dapat bantuan juga," kata Erlin saat dihubungi Tribunnews.com.
Erlin bersama warga sekitar pun berinisiatif membangun dapur umur untuk korban banjir.
Baca: Terhalang Longsor, Bantuan untuk Korban Banjir Pacitan Terhenti di Ponorogo
Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan, Dianita Agustinawati saat dihubungi Tribunnews.com pun membenarkan jika Pacitan sudah masuk Tanggap Darurat.
"Bapak Bupati sudah mengeluarkan SK Tanggap Darurat, akses jalan dari Trenggalek dan Ponorogo menuju Pacitan tertutup," kata Dianita.
Satu-satunya jalan yang masih bisa menghubungkan Pacitan ke daerah lain dari arah Barat (Solo) itupun harus lewat kawasan yang masih tergolong rawan bencana.
Diakui Dianita, saat ini belum semua pengungsi tersentuh bantuan karena pihaknya mengutamakan bantuan pada korban terdampak banjir dan kawasan yang parah banjir yaitu di sebelah Timur Sungai Grindulu.
"Kami mohon warga lain yang tidak terdampak banjir bisa berinisiatif memberikan bantuan logistik baik pangan maupun sandang dan keperluan mendesak lain," harap Dianita.
Saat ini pengungsi memerlukan bantuan makanan terutama makanan cepat saji.
Juga susu untuk bayi dan balita, minyak angin serta baju kering.