News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suku Mentawai Nasibmu Kini, Jalan Berliku Menuju Fam Sirisurak (1)

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto aerial Dusun Gorottai lama di Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (29/11/2017) Dusun Gorottai merupakan salah satu pemukiman yang kurang diperhatikan karena jarak tempuh yang jauh dan kini hanya ada 13 Kepala Keluarga di dusun tersebut dan belum ada listrik yang masuk ke pemukiman tersebut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN.

SUKU Mentawai hingga kini terus bertahan.

Menempati lahan seluas dua hektare, sekitar 13 Kepala Keluarga yang berisi 35 jiwa dari fam Sirisurak berada di Kampung Gorottai di pedalaman hutan primer Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Berikut liputan wartawan Tribun Network Abdul Qodir dan Fotografer Irwan saat menelusuri jejak kehidupan suku Mentawai.

Lokasi kediaman suku Mentawai di kampung Gorottai tidak mudah digapai.

Dari pusat Kecamatan Siberut Utara, Sikabaluan; Kampung Gorottai hanya bisa diakses dengan sepeda motor dan dilanjutkan menaiki sepeda motor dan pompong sejauh 21 km dalam tiga jam.

Dari Terekan Hulu, warga bisa menaiki Pompong--perahu kayu dengan mesin motor tempel bermuatan 10-12 orang duduk sejajar ke belakang--saat air Sungai Terekan tidak meluap maupun mengalami kedangkalan.

Pompong dengan kecepatan sekitar 30 km/jam berjalan perlahan meliuk-liuk mengikuti alur sungai yang membelah deretan hutan bakau, bambu, pohon sagu, pohon nipah, pohon pakis, pohon jati, pohon kopi hingga pohon lapean.

Makanan khas disajikan di Dusun Gorottai, Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (29/11/2017) Dusun Gorottai merupakan salah satu pemukiman yang kurang diperhatikan karena jarak tempuh yang jauh dan kini hanya ada 13 Kepala Keluarga di dusun tersebut dan belum ada listrik yang masuk ke pemukiman tersebut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN. (Tribunnews.com/Irwan Rismawan)

Jika beruntung, burung Murai Mentawai yang bertengger di pohon dan biawak yang keluar dari semak tepi sungai menjadi pemandangan indah pengobat keletihan perjalanan.

Baca: Tentara Korut Diduga Curi 50 Barang di Pulau Matsumaekojima Jepang

Sayang, sebagian tanah bantaran dan pepohonan di sepanjang tepi sungai tersebut mengalami amblas akibat gerusan luapan banjir pasca-adanya eksploitasi hutan di bagian hulu.

Kiriman air banjir dari hulu juga membuat lebar Sungai Terekan bertambah dari sekitar 15 meter menjadi 25 meter.

Beberapa pohon kelapa tampak berada di tengah aliran sungai.

Perjalanan menuju Kampung Gorottai semakin berat dan memakan waktu lebih lama kala musim hujan seperti November dan Desember.

Sebab, air sungai yang meluap membuat warga untuk menuju Kampung Gorottai harus berjalan kaki dari Dusun Sirilanggai melalui Terekan Hulu dengan medan jalan tanah berlumpur nan licin serta mandaki bukit di bawah guyuran hujan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini