TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Puluhan warga Padukuhan Rejosari, Terong, Dlingo, Bantul mendatangi Kantor Kecamatan Dlingo, Jumat (8/12/2017).
Mereka meminta pelantikan Dukuh Rejosari terpilih, Kasiyanto yang sedianya digelar Senin (11/12/2017) lusa dibatalkan.
Alasan warga, Kasiyanto dianggap tidak layak menjadi pamong desa karena kurang dekat dengan masyarakat.
"Warga melihat Kasiyanto kurang bermasyarakat, pergaulan dengan masyarakat juga kurang karena dia sibuk bekerja," kata perwakilan warga Rejosari, Nur Rohman.
Dijelaskan oleh Nur Rohman, warga sebenarnya tidak keberatan dengan mekanisme pemilihan kepala dukuh termasuk hasil tes.
Tanpa memberi rekomendasi satu dari empat calon kepala dukuh lainnya, warga ingin agar yang terpilih adalah calon selain Kasiyanto.
Menurut Nur Rohman, warga sama sekali tidak ada tendensi pribadi atau dasar tidak suka kepada Kasiyanto.
Warga Rejosari, hanya ingin mempunyai kepala dukuh yang bisa bersosialisasi maksimal dengan masyarakat.
Sayangnya, menurut mereka hal ini tidak dimiliki Kasiyanto.
Tak main-main, warga siap melakukan aksi yang lebih besar jika Kasiyanto tetap dilantik lusa nanti.
"Warga siap mendatangi Kantor Desa Terong kalau pelantikan tetap dilakukan, tuntutan mereka tetap sama, menolak Kasiyanto menjadi Kepala Dukuh Rejosari," kata Nur Rohman.
Pantauan Tribunjogja.com, aksi yang dilakukan warga Rejosari berlangsung kondusif dengan tetap mendapat pengawalan dari aparat kepolisian dan TNI.
Hanya saja, aksi bleyer motor sempat dilakukan beberapa warga ketika meninggalkan Kantor Kecamatan pasca menyampaikan aspirasi.
Raut muka masam warga tampak ketika mereka meninggalkan kantor kecamatan.
Pasalnya, Camat Dlingo tidak berada di tempat karena sedang bertugas luar kota.
Warga Rejosari hanya ditemui tenaga Setcam yang tidak memberi kesempatan warga untuk tanya jawab. (*)