TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Ni Made Suwasti (40) harus dipapah paksa personel gabungan dari Basarnas, TNI dan Pemdam Kebakaran, Senin (25/12/2017).
Ia awalnya dibujuk namun menolak dan enggan untuk diajak mengungsi.
Ibu tiga anak ini mengalami depresi hingga akhirnya gangguan jiwa.
Ia tinggal di Dusun Banjar Gula, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali.
Desa yang masuk zona merah kawasan rawan bencana (KRB) II atau sekitar delapan kilometer dari puncak Maha Giri Tohlangkir (Gunung Agung).
Karena keluarga tak sanggup membujuk, petugas pun diminta datang.
Babinsa Bhuana Giri melaporkan ke Posko Tanah Ampo, dan dilanjutkan ke Tim Gabungan.
Baca: Dapat Remisi 15 Hari, Ahok Kemungkinan Bebas 17 Bulan Lagi
Selama proses evakuasi, petugas mengalami kesulitan lantaran Suwasti tidak mau dibawa.
Suwasti akhirnya dipapah paksa petugas.
Kepala Basarnas Provinsi Bali, I Ketut Gede Ardana mengatakan, Suwasti bersikeras ingin menetap di rumahnya.
Saat petugas datang bersama keluarga, ia bahkan menolak diajak untuk mengungsi.
"Gangguan jiwanya tidak begitu parah. Dia masih ingat anak kok, cuma dia tak mau dievakuasi, dan minta tetap di rumah. Karena keluarganya yang minta kami evakuasi, makanya langsung dievakuasi. Tim tidak akan evakuasi kalau tak ada permintaan," kata Ardana.
Setelah dievakuasi korban langsung dibawa ke Rumah sakit Jiwa (RSJ) Bangli.
Agar ia mendapat pengobatan yang intensif.
Baca: Dua ABG Perempuan Anggota Geng Motor Ikut Jarah Toko Pakaian
Kabarnya, Suwasti mengalami ganguan jiwa setelah erupsi Gunung Agung bulan lalu.
Tim gabungan sampai saat ini telah mengevakuasi sekitar 110 jiwa orang dengan gangguan jiwa yang tinggal di zona merah bencana Gunung Agung.
Petugas juga mengevakuasi lansia, anak-anak, dan mereka yang jatuh sakit.
"Infonya di Pempatan, Kecamatan Rendang ada dua orang dengan gangguan jiwa yang belum dievakuasi. Tapi sampai saat ini belum ada permintaan dari keluarganya. Tim gabungan tak berani mengevakuasi paksa orang jika tidak ada permintaan,"kata dia.
Jumlah orang dengan gangguan jiwa di Karangasem sebanyak 556 orang.
Hingga kemarin, sudah ada 139 orang dengan gangguan jiwa di kawasan zona merah yang berhasil dievakuasi petugas.
Baca: Deisti dan Rheza Herwindo Bertukar Kendaraan Usai Jenguk Setya Novanto
Dari jumlah tersebut, sebanyak 105 orang dirujuk ke RSJ Bangli.
Sementara sisanya dirawat di lokasi pengungsian.
Untuk ODGJ yang dirawat di pengungsian akan dipantau petugas kesehatan.
Tim medis yang mengunjungi yakni dokter spesialis.
Untuk biaya obat, perawatan, hinga konseling semua ditanggung pemerintah pusat.