Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Sopir bus maupun sopir travel dibuat kaget dengan kedatangan aparat bersenjata di terminal Sungai Kunjang, Kamis (28/12/2017) pagi tadi.
Puluhan sopir tersebut langsung digiring ke toilet umum terminal, guna menjalani pemeriksaan urine, yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim, bersama aparat penegak hukum lainya, termasuk TNI dan Dishub Samarinda.
Tak sedikit sopir yang berasalan untuk tidak ikut tes urine, kendati demikian petugas tetap menggiring sopir-sopir tersebut untuk mengikuti tes urine.
Tak hanya sopir yang sedang menunggu giliran berangkat yang diperiksa, namun juga sopir yang baru tiba di terminal. Hasilnya, dari sekitar 50 lebih sopir yang menjalani tes urine, terdapat 3 diantaranya positif.
"Kami akan lakukan di semua terminal di Samarinda, karena tidak kita pungkuri, dari beberapa kasus, memang sopir sopir kerap menggunakan narkoba, makanya kita antisipasi dengan lakukan tes urine kepada sopir," ucap Kabid Rehabilitasi BNNP Kaltim, Iwan Setyawan, Kamis (28/12/2017).
Selain melakukan tes urine, petugas juga melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan yang digunakan oleh sopir travel, guna antisipasi adanya barang terlarang, seperti narkoba, miras, senjata tajam dan barang terlarang lainya.
Sementara itu, sopir yang terbukti urinenya mengandung narkoba, langsung dibawa ke BNNP Kaltim, guna menjalani assesment. Bagi sopir yang hanya sebagai pengguna, maka akan langsung mengikuti program rehabilitasi, namun jika ada yang terbukti mengedarkan, akan dilakukan pengembangan lebih lanjut.
"Kita periksa di BNNP, kalau hanya menggunakan saja, kita rehab, supaya tidak ketergantungan lagi," tuturnya.
Lanjut Kabid Rehabilitasi menjelaskan, banyak persepsi salah di masyarakat yang menganggap narkoba, khususnya sabu dapat membuat badan segar, dan mengurangi rasa lelah.
Dia menilai, narkoba merupakan zat berbahaya yang dapat merusak seseorang, terlebih digunakan oleh sopir yang membawa banyak orang.
"Salah, narkoba sangat berbahaya, dan membahayakan nyawa banyak orang, apalagi digunakan oleh sopir," tutupnya. (*)