Tapi rasa takut dan khawatir kalah dengan niat besarnya untuk mendaki Giri Tohlangkir.
"Prinsipnya dia, kesempatan tak datang dua kali. Soalnya tanggal 31 Desember dia rencana berlibur ke Bangkok. Makanya tadi langsung mendaki Gunung Agung," kata Pawana saat di lokasi.
Selama mendaki, pria berusia 36 tahun ini mengaku melalui jalan penuh abu yang tercampur air.
Di atas kawah dia melihat letusan.
Tapi tak mengeluarkan material, hanya asap dan api.
Lava yang berada di sekitar kawah naik secara perlahan.
Baca: Dua Pengunjung Tempat Hiburan Malam Positif Narkoba, Satu di Antaranya Masih Pelajar
Diprediksi jarak lava dengan bibir kawah kini sekitar 50 meter.
"Evgenii berada di Puncak Gunung Agung sekitar 1,5 jam. Mengambil foto, video kawah gunung. Dia baru sampai di parkiran Pura Pasar Agung sekitar pukul 11.30 Wita, lalu turun dengan sepeda motornya," tutur Pawana.
Berbeda dengan Vorobiei Yevhan. Dia mendaki Gunung Agung karena ingin meneliti kondisi tumbuhan yang kena abu vulkanik.
Dia juga penasaran dengan komentar netizen tentang erupsi Gunung Agung.
Rasa penasarannya itu membuat Vorbiei naik saat Gunung Agung mengalami erupsi.
"Kalau yang satunya, Martin Slisans, memang karena ingin gaya-gayaan. Dia mendaki karena mengantar Vorobiei ke Gunung Agung. Semula dia nggak mau, karena dipaksa akhirnya ikut," kata Kapolsek Bebandem, AKP AA Ngurah Agung.