TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sehari-hari, Dede Sumantri (70) berjualan bola pantul atau bola bajing seharga Rp1000 kepada anak-anak.
Kakek dari tiga orang cucu tersebut, sudah dua tahun berjualan bola bajing di sekitar Kota Bandung.
"Saya keliling saja, kadang di tikungan Jl Tamansari dan Jl Merdeka. Setiap hari, saya sampai di Bandung sekira pukul 13:00 WIB dan pukul 21:00 WIB saya kembali ke Cimahi," kata Dede kepada TribunJabar, Rabu (03/01/2018).
Baca: Dibentuk Mendadak, Elek Yo Band Mulai Banjir Tawaran Manggung
Selain hari Sabtu dan Minggu, Dede hanya mendapatkan uang Rp 20 ribu per harinya hasil dari penjualan bola bajing.
Jika tiba hari libur, Dede bisa mendapat uang penjualan bola Rp 70 ribu.
Bola bajing yang dijual Dede, terbuat dari perpaduan balon berwarna dan plastik berwarna hitam putih.
Diameter balonnya sekira tiga centimeter dan panjang plastiknya sekira 30 centimeter.
Baca: Cerita Abah Juhria 30 Tahun Jualan Pisang, Keringat Bercucuran Tak Terasa Kala Beri Rezeki Cucu
Bahan-bahan tersebut diperoleh Dede dari toko mainan yang ada di sekitar Jl Astana Anyar dan sekitar Terminal Leuwi Panjang Kota Bandung.
"Kalau belinya di dekat Leuwi Panjang, harganya lebih murah, biasanya satu balon saya beli Rp 180 perak, dan saya jual Rp 1000," kata Dede kepada TribunJabar.
Sehari berjualan, dagangan Dede tidak selalu habis terjual.
Terkadang ada yang memberi uang karena rasa empati kepada pria lansia ini tanpa membeli bola bajing. (Daniel Andrend Damanik)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul: Kakek Dede Somantri Bertahan Menjual Bola Bajing di Tengah Kemajuan Game Online