TRIBUNNEWS.COM -- Terungkapnya surat dari siswi SMAN 3 Lamongan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) berbuntut panjang.
CEO dan Founder AMI Group dan AMI Foundation, Azzam M Izzulhaq yang sebelumnya menjanjikan beasiswa kuliah akhirnya mengurungkan niatnya.
Hal tersebut disampaikan Azzam M Izzulhaq setelah mendapatkan klarifikasi dari pihak Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Azzam menilai, siswi tersebut tidak memenuhi persyaratan dan etika berdasarkan fakta.
"Atas klarifikasi Kepala @dindik_jatim Pak @saifulrachman32 maka RENCANA BANTUAN KULIAH bagi siswa SMA 3 Lamongan, saya BATALKAN. Karena syarat dan etika berdasarkan fakta tidak terpenuhi.
Terimakasih atas perhatian Pak Kadis Pendidikan Provinsi Jatim, Kepala Sekolah dan lainnya," tulis Azzam.
Sebelumnya, Azzam berniat memberikan bantuan dana pendidikan kuliah (beasiswa) kepada siswi tersebut setalah kasusnya viral.
"1. SMA 30 (SMA 3-red) Lamongan itu di mana alamatnya?
2. Ini memangnya semester berapa? Kok sudah pembagian ijazah?
Saya butuh nama dan alamat pengirim surat tersebut. Saya akan datangi. Saya akan telusuri. Jika benar, bukan hanya ijazah. Saya bantu kuliah," tulis Azzam.
Siswi SMA tersebut mengirim surat ke Ahok dan meminta bantuan terkait penebusan ijazahnya.
Akan tetapi setelah dilakukan investigasi dari Dinas Pendidikan Jawa Timur, beberapa fakta temuan terkait persoalan tersebut akhirnya terkuak.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur mengatakan bahwa klarifikasi yang ia sampaikan adalah sesuai dengan temuan lapangan.
Diantaranya, siswi tersebut datang ke sekolah pada tanggal 28 Desember 2017 untuk meminta nomor rekening sekolah.
Ia beralasan nomor rekening itu akan digunakan untuk menerima uang bantuan dari Ahok terkait lomba puisi.