TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walau belum dideklarasikan secara langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, sosok Djarot Saiful Hidayat digadang-gadang bakal meramaikan bursa Calon Gubernur Sumatera dalam Pilkada Serentak 2018.
Namun, berbanding terbalik dengan Pilkada DKI Jakarta, hasil survei Lembaga Survey dan Polling Indonesia (SPIN) justru menempatkan Djarot di urutan ketiga, setelah Tengku Erry Nuradi selaku Gubernur Sumatera Utara petahana.
Data tersebut diungkapkan Direktur SPIN Igor Dirgantara berdasarkan survei popularitas dan elektabilitas calon kandidat Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
Dalam riset yang dilakukan dengan wawancara sebanyak 1.262 responden dengan menggunakan tehnik multistage random samping itu, sosok Tengku Ery Nuradi memiliki nilai 93,56 persen disusul Edy Rahmayadi sebesar 74,96 persen dan Gus Irawan Pasaribu sebesar 65,89 persen.
"Hasil Survei SPIN ini menunjukkan bahwa Tengku Erry Nuradi adalah bakal Cagub paling dikenal di semua Golongan usia, suku, kelompok sosial ekonomi di Sumut disusul oleh Edy Rahmayadi di peringkat kedua, dan Gus Irawan Pasaribu di posisi ketiga. Ketika Responden ditanya siapakah Calon Gubernur yang paling disukai hari ini, nama Tengku Erry Nuradi mendapat 44,70 persen diikuti Dedy Rahmawati 19,34 persen dan Gus Irawan Pasaribu 9,23 persen," Papar Igor dalam siaran tertulis pada Kamis (4/1/2018).
Sedangkan, terkait figur paling layak memimpin, Tengku Erry Nuradi memperhatikan dukungan sebesar 37,54 persen, Edy Rahmayadi sebesar 32,45 persen, Gus Irawan Pasaribu sebesar 10,21 persen. Sedangkan Djarot hanya memperoleh dukungan sebesar 9,10 persen.
"Dan jika Pilkada Sumatra Utara dilakukan hari ini (Kamis, 4/1/2018), maka lagi-lagi Tengku Erry Nuradi juara dengan 23,89 persen, sementara Edy Rahmayadi mendapat 20,45 persen, Ngogesa Sitepu 8,26 persen, dan Djarot Syaiful Hidayat 6,21 persen, Gus Irawan Pasaribu 4,21 persen, dan yang belum memutuskan atau undecided voters sebesar 25,68 persen," jelasnya.
Hasil Survei tersebut lanjutnya, menetapkan Tengku Erry Nuradi dan Edy Rahmayadi sebagai kandidat yang akan bersaing ketat dalam Pilkada Sumut 2018.
Hanya saja, Tengku Erry Nuradi unggul bagi pemilih perempuan, yakni sebesar 23,3 persen, sedangkan Edy Rahmayadi unggul bagi pemilih laki-laki, yakni sebesar 24,2 persen.
"Persaingan keduanya terlihat dalam berbagai simulasi yang dilakukan, mulai dari 10 kandidat hingga empat kandidat. Intinya, jika Pilkada Sumut diikuti oleh empat Calon Gubernur, maka Tengku Erry Nuradi pemenangnya. Namun jika terdapat lima Calon Gubernur atau lebih, maka kompetisi akan berlangsung ketat antara Edy Rahmayadi dan Tengku Erry Nuradi sebagai petahana," jelasnya.
Sementara itu, hasil survei Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Gus Irawan Pasaribu mendapat dukungan sebesar 25,25 persen disusul Ngogesa Sitepu sebesar 19,21 persen, JR Saragih sebesar 14,23 persen, dan Maruarar Sirait sebesar 8,97 persen. Sementara yang belum memutuskan sebesar 23,56 persen.
Sedangkan, elektabilitas Partai Politik di Sumatera Utara, Partai Golkar masih teratas dengan perolehan suara sebesar 14,23 persen diikuti PDIP sebesar 12,76 persen, Gerindra sebesar 10,54 persen, Partai Demokrat sebesar 6,9 persen, PKS sebesar 3,13 persen, Nasdem sebesar 2,98 persen, PPP sebesar 2,6 persen, PAN sebesar 2,4 persen, Perindo sebesar 1,23 persen, PKB sebesar 1,03 persen, Partai Solidaritas Indonesia sebesar 0,93 persen dan Hanura sebesar 0,72 persen.
"Belum memutuskan sebesar 39,65 persen serta Golput sebesar 0,9 persen. Artinya, jika Pileg dilaksanakan hari ini, maka Partai Golkar jawaranya disusul PDIP dan Gerindra," tutupnya menambahkan. (Dwi/WK)