TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Motif bunuh diri siswa SMPN 3 Srengat, AW, sampai sekarang masih simpang siur.
Kabar awal, AW bunuh diri karena kepergok merokok di sekolah.
Belakangan, ada motif lain yang beredar di sosial media, AW bunuh diri karena ketahuan membawa bedak dan lipstik.
Pihak SMPN 3 Srengat juga punya cerita sendiri sebelum AW diketahui meloncat dari atas jembatan kereta api dan terjun ke Sungai Brantas di Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Sekolah mengatakan orangtua AW dipanggil ke sekolah bukan soal rokok maupun bedak dan lipstik.
Kepala SMPN 3 Srengat, Heri Sasmito menceritakan sehari sebelum AW bunuh diri atau Senin (8/1/2018), sekolah mendapatkan kiriman surat.
Surat itu dimasukkan ke kotak masalah di ruang BK. Pengirim surat itu atas nama ibu AW, WU (inisial).
Surat itu ditujukan ke wakasek kesiswaan dan guru BK.
Lebih kurang surat itu berbunyi soal keluhan orangtua terhadap perubahan sikap AW.
AW yang merupakan anak laki-laki berperilaku seperti perempuan.
Tingkah laku AW mirip anak perempuan. Baik dari cara bicara, berjalan, maupun tingkah laku lainnya.
Dalam surat itu, orangtua meminta bantuan ke guru untuk membina AW terkait perubahan sikapnya.
Mendapat kiriman surat dari orangtua itu, lalu sekolah membuat surat undangan untuk orangtua AW.
Pihak sekolah ingin mengklarifikasi soal surat itu. Sekolah ingin memastikan apa benar surat itu dikirim oleh orangtua AW atau bukan.