"Senin itu juga kami buat surat undangan untuk orangtua AW. Suratnya kami titipkan ke siswa lain. Kami minta orangtua siswa datang ke sekolah pada Selasa (9/1/2018) pukul 10.00 WIB untuk mengklarifikasi surat itu," kata Heri Sasmito, Rabu (10/1/2018).
Menurutnya pihak sekolah tidak gegabah dalam menyikapi surat itu. Artinya, sekolah tidak langsung menegur AW. Tetapi, sekolah memanggil dulu orangtua AW untuk klarifikasi.
"Hasil klarifikasi ke ibunya, ternyata surat itu bukan dari ibunya," ujar Heri.
Menurutnya, ketika orangtuanya datang, AW masih terlihat ceria.
AW sempat menyambut ibunya yang datang ke sekolah bersama adiknya.
AW dan ibunya sempat bersama-sama masuk ke ruang BK. Lalu guru BK meminta AW keluar dulu. Guru BK berbicara dengan orangtua AW.
Saat keluar ruang BK, AW masih terlihat ceria. Dia sempat ngobrol bersama beberapa guru di sekolah.
Tetapi, setelah itu, AW keluar dari sekolah. AW berjalan menuju ke timur.
Ada warga yang melaporkan hal itu ke sekolah.
Pihak sekolah memerintahkan guru untuk mengejar AW.
Ternyata AW sudah berada di jembatan kereta api di atas Sungai Brantas.