News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gerakan Tanah Terus Berlanjut, 44 KK Terdampak di Kabupaten Kuningan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan penjelasan terkait kondisi gempa di Tasikmalaya, di Jakarta, Sabtu (16/12/2017). BNPB mencatat gempa bumi berkekuatan 6,9 SR yang berpusat di Tasikmalaya mengakibatkan tiga orang meninggal, 208 rumah mengalami rusak berat serta 150 rumah rusak sedang dan 97 rusak ringan. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan yang terus menerus turun telah menyebabkan tanah bergerak di 4 desa di Kecamatan Cilebak Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat sejak  8 Januari lalu.

Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), gerakan tanah terus mengancam warga sekitarnya. 

"Apalagi intensitas curah hujan diperkirakan akan terus meningkat hingga Februari mendatang,"
Ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB‎, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu, (14/1/2018).

Adapun gerakan tanah atau longsor di Kuningan Jawa Barat tersebut terjadi di Desa Cilebak, Desa Bungur Beres, Desa Legok Herang, dan Desa Patala.

"Dampaknya 3 KK atau 15 jiwa mengungsi dan 44 KK atau 129 jiwa terdampak," katanya.

Kerugian materil yang disebabkan pergerakan tanah tersebut yakni 4 Unit rumah rusak berat,  8 Unit rumah rusak sedang,  31 Unit rumah terancam,  1 Unit SDN 1 Patala terancam, 3 unit kolam ikan tertimbun longsoran,  1 unit mesjid Attaqwa terancam, 1 unit tembok penahan tebing rumah warga longsor,  Sawah 1400m² retak ratak,  Pipa pamsimas air bersih terputus, dan  5 titik akses jalan utama tertutup longsoran.

"Jalan penghubung Subang - Cilebak,  Jalan penghubung Cilebak – Ciwaru,  Jalan penghubung Cilebak – Legokherang,  Akses Jalan Cilebak – Legokherang / blok Batu Hideung Legokherang,  1 Akses Jalan Terputus Menuju Kantor Kecamatan Cilebak, 4 Titik Jalan Lingkungan tertimbun Longsor di Dusun Wage Desa Cilebak," katanya.

Adapun upaya yang sudah dilakukan hingga saat ini menurut Sutopo yakni pembersihan material longsoran yang menutup Akses Jalan Utama Ciwaru – Cilebak dengan menggunakan alat berat sudah mencapai 95 %. Berdasarkan laporan terkahir Akses jalan sudah terbuka, bisa dilalui kendaraan. Selain itu Penebangan pohon di atas kantor kecamatan Cilebak Dusun Wage Desa Cilebak, dan ‎pemantauan patok ukur gerakan tanah di Dusun Wage Desa Cilebak.

"Dan terkahir Penutupan retakan tanah di lingkungan SDN 1 Patala,"pungkasnya.

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini