Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNNEWS.COM, PATI – Ribuan petani bawang yang tergabung dalam Paguyuban Petani Bawang merah Pati (PPBMP) menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Pati, Senin (15/1/2018).
Mereka mengeluhkan harga bawang yang yang hanya Rp 5 ribu rupiah perkilogram.
Dalam aksi tersebut sejumlah peserta juga membawa poster yang berisi keluhan petani bawang. Misalnya ‘Nandur Bawang Tuke Utang’.
Tidak hanya itu petani juga menampilkan aksi teatrikal berupa pocong sebagai gambaran menderitanya petani bawang.
Suparlan, koordinator aksi mengatakan, diselenggarakan aksi tersebut karena petani bawang selalu menderita. Dengan harga yang selalu turun, maka petani sangat sengsara. Untuk itu aksi ini dilakukan.
"Kami meminta pemerintah dapat membantu kami agar harga kembali stabil," katanya.
Dia mengatakan, harga bawang merah di tingkat petani di Pati hanya Rp 5 ribu per kilogram. Itupun bawangnya kategori bagus.
“Kami meminta harga dapat distabilkan, yaitu diangka Rp 17 ribu per kilogram. Dengan Rp 17 ribu, maka petani bisa masuk," katanya.
Aksi kali ini, katanya, merupakan bagian dari ungkapan kekesalan petani. Oleh sebab itu, petani berharap agar pemangku kebijakan bisa mengambil langkah yang dinilai sudah sangat merugikan petani.
Sumarno (40) peserta aksi mengatakan hal yang sama. Rendahnya harga bawang di kalangan petani membuat petani mengalami kerugian.
Selain itu petani juga harus menanggung hutang atas rendahnya harga tersebut.
“Jangankan untung, untuk balik modal saja tidak bisa,” katanya. (*)