"Kita tahu semua bahwa sekolah gratis itu sangat meringankan beban rakyat Indonesia, tapi kenapa sekarang mau dipungut biaya? Saya dengar isu-isu katanya untuk SD dan SMP akan dipungut biaya lagi,", tanya Ardiya, siswi kelas 9 SMP Negeri 18 Semarang kepada Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Pertanyaan tersebut dilontarkan di sela-sela kegiatan kunjungan Walikota Semarang ke SMP Negeri 18 Semarang, Senin (15/1/2017).
"Kamu bayar?", tanya Walikota Semarang yang juga akrab disapa Hendi tersebut memastikan. "Ndak..," jawab Ardiya cepat menimpali pertanyaan Hendi.
"Begini mbak, pendidikan dan kesehatan adalah dua hal yang diprioritaskan Pemerintah Kota Semarang, jadi tidak mungkin SD dan SMP Negeri yang sudah gratis lalu dipungut bayaran," tegas Hendi kepada Ardiya.
"Malah kita ini sudah mulai menghitung-hitung supaya yang swasta juga bisa gratis, dengan bertahap di 2018 yang tidak mampu dulu kita gratiskan, baru di 2019 ditargetkan seluruhnya, baik yang negeri maupun swasta akan gratis," lanjut Hendi yang kemudian langsung disambut tepuk tangan riuh.
Dalam kesempatan yang sama, Hendi juga mengingatkan kepada seluruh siswa-siswi kelas 9 SMP Negeri 18 Semarang untuk selalu membekali sikap kepedulian yang dimiliki dengan pengetahuan yang cukup.
"Ada 4 golongan anak muda di Kota Semarang yang saya amati, dan salah satunya adalah golongan anak muda yang peduli tapi tidak pintar. Golongan inilah yang kemudian memunculkan banyak hoax, sehingga membuat suasana menjadi tidak kondusif," ungkapnya, "sehingga pesan saya, yang ditingkatkan jangan hanyak kepeduliannya saja, tetapi juga pengetahuannya terhadap suatu masalah, agar anak muda dapat menjadi tonggak pembangunan bangsa yang tidak rapuh," tegas Hendi.
Kunjungan Hendi ke SMP Negeri 18 Semarang itu sendiri merupakan bagian dari kegiatan rutin 'Roadshow Sekolah' yang digagas Hendi untuk menyerap aspirasi murid sekolah di Kota Semarang guna meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Semarang.
"Tadi saya juga disambati siswa-siswi katanya ingin kelasnya ada AC, ya oke kita prioritaskan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar supaya lebih nyaman," cerita Hendi usai melakukan dialog interaktif di Aula SMP 18 Semarang.