News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Jawa Tengah

Sudirman Said Ingin Memecahkan Mitos Jateng Sebagai Kandang Banteng

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Bakal calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said ingin memecahkan mitos politik, bahwa Jawa Tengah adalah kandang banteng.

Hal tersebut semakin didorong karena kondisi Jawa Tengah tidak juga berubah, utamanya soal kemiskinan.

Di hadapan relawan pemuda dari Cilacap dan relawan Masjid, Sudirman Said mengatakan dirinya tidak nyaman dengan sebutan Jawa Tengah adalah kandang banteng.

"Jawa Tengah harus dikembalikan pada martabatnya, yakni sebagai tempatnya manusia seutuhnya," kata Sudirman Said, di markas Perjuangan Merah Putih, Jalan Pamularsih 95, Kota Semarang, Minggu (28/1/2018) melalui siaran persnya.

Ia mengungkapkan, memang terdapat setidaknya 17 bupati/wali kota di Jawa Tengah dari kader PDI Perjuangan.

Semisal di Kota Semarang, Kota Solo, Banyumas, Purbalingga, Brebes, Boyolali  dan lainnya. Namun kekuatan manusia tentu ada batasannya.

"Kekuatan itu ada batasnya. Saya sowan ke beberapa Kiai, dapat pesan, Allah akan memberi pertolongan pada orang baik, sebagaimana setan akan memudahkan pekerjaan orang tidak baik," katanya.

Pemimpin yang baik, lanjutnya, jika memberi perhatian yang diarahkan serius kepada kelompok marginal, jika demikian kelompok di atasnya pasti ikut. Yang bawah difasilitasi, yang di atas perlu sedikit diawasi.

"Kemiskinan di Jawa Tengah sangat tinggi. Akhir 2017 mencapai  4,577 jiwa, 15 kabupaten masuk zona merah, artinya 20 persen penduduk di 15 kabupaten tersebut hanya mampu menghidupi dirinya dengan biaya di bawah Rp 10.000 per hari," ungkapnya.

Sudirman Said menegaskan, bahwa perubahan hanya bisa diraih jika pemimpinnya yang memulai.

Jika pemimpinnya, kepala kantornya memecahkan persoalan sungguh-sungguh, bawahannya akan ikut.

Jika gubernurnya terus asik bermedia sosial maka bawahannya akan mengikutinya.

"Tidak banyak yang tahu, bahwa selain jumlah keluarga miskin tersebut, masih terdapat 15.229.994 jiwa yang terjebak kategori belum sejahtera. Ini cukup mengkhawatirkan," kata dia.

Sementara terhadap pada para relawannya, Sudirman Said berpesan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan dimulai dari sekitar, dengan jalan musyawarah dan gotong royong.

"Saya tidak akan menyuarakan permusuhan, namun perubahan. Memang jalan semakin menanjak, namun kawan yang bergabung juga semakin banyak,” tandasnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini