TRIBUNNEWS.COM, MEDAN-Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw mengaku malu melihat ada bawahannya yang tertangkap melakukan pungli dan rekamannya viral di media sosial.
Saat berpidato pada acara Deklarasi Pemberitaan Pilkada Damai Tanpa SARA di Wilayah Sumatera Utara, Mapolda, Jumat (9/2/2018).
"Katanya setahun lagi pensiun, ya? Jangan seperti itu ya! Itu memalukan," katanya.
Mantan Kapolda Papua itu pun bertanya kepada Direktur Propam Polda Sumut yang hadir pada acara itu tentang kelanjutan kasus yang viral di media sosial itu.
"Sudah diproses, jenderal," kata Direktur Propam Polda. Namun, ia tidak menjelaskan sejauh mana kasus itu telah diproses.
Di hadapan para jurnalis, Kapolda mengaku senang dengan berbagai pemberitaan tentang jajaran Polda Sumut di media massa.
Baca: Memprihatinkan, Catatan Merah Siswa Penganiaya Guru Hingga Akhirnya Tewas
Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw mengucapkan terima kasih kepada para jurnalis yang selama ini telah meliput di lingkungan Polda.
Ia juga berharap para jurnalis dapat berperan aktif dalam menciptakan kondisi aman selama pelaksanaan Pilkada.
"Kepolisian telah membentuk Satgas Nusantara dengan maksud untuk meminimalisir isu-isu yang bersifat provokatif. Isu-isu primordialisme, terutama SARA dengan soft aproach dan hard aproach. Nanti akan ada subsatgas media yang akan bekerjasama dengan para jurnalis," katanya.
Sebelumnya diberitakan, seorang aparat kepolisian diam-diam direkam saat melakukan tindakan tidak terpuji.
Dalam video tersebut, dirinya memaksa seorang pengendara yang ia tilang untuk memberinya tambahan uang.
Sempat terjadi bantah-bantahan sejenak antara keduanya.
Oknum polisi itu bahkan menasihati si pengendara bahwa rezekinya akan berkurang jika tidak memberinya tambahan uang.