TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Pembangunan Jalan Tol Padang - Pekanbaru sepanjang 244 km dimulai dan ditargetkan akan selesai tahun 2023.
Dimulainya pembangunan jalan tol pertama di Sumatera Barat ini ditandai dengan pencanangan dimulainya konstruksi Seksi I ruas Padang - Sicincin sepanjang 28 km oleh Presiden Joko Widodo, di Kota Padang, Sumatera Barat.
Selain pencanangan jalan tol, Presiden Jokowi juga meresmikan selesainya Pembangunan Padang Bypass Capacity Expansion Project sepanjang 27 km dan anggaran Rp 426 miliar yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Dengan mengucap Bismillahirahmanirahim, pada sore hari ini saya resmikan dimulainya pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, ruas Padang – Sicincin, dan juga saya resmikan jalan Padang Bypass,” ungkap Presiden Jokowi dilanjutkan penekanan sirine dan penandatanganan prasasti didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, Jumat, (9/2/2018) di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
Presiden Jokowi mengatakan, infrastruktur menjadi hal fundamental jika ingin memenangkan persaingan dengan negara lain. Adanya infrastruktur akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik akan jauh lebih murah.
Dengan dibangunnya tol akan memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan dari Padang ke Pekanbaru dari 9 jam menjadi 3 jam perjalanan.
Tak hanya memangkas waktu perjalanan, jalan tol ini juga akan menghubungkan dua pelabuhan laut yang berada di Padang dan Dumai, Riau.
"Jalan Tol Padang-Pekanbaru akan mengefisienkan mobilitas orang dan barang. Dengan terhubungnya Pelabuhan Laut Teluk Bayur dan Dumai, nantinya akan meningkatkan pergerakan produk barang," jelas Presiden.
Pembebasan lahan akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah, sementara pembayaran pembebasan lahan akan menggunakan dana talangan dari PT Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Bila tanah bebas maka ruas Padang-Sicincin ditargetkan selesai akan akhir tahun 2018.
“InsyaAllah tidak ada masalah, karena ini permintaan masyarakat, karena jalan yang ada sudah macet sekali,” kata Menteri Basuki.
Invetasi yang dibutuhkan membangun Tol Padang - Pekanbaru sebesar Rp 78,09 triliun dengan target penyelesaian selama lima tahun (2018-2023). Tingginya biaya investasi, disamping karena jaraknya cukup panjang juga akan dibangun lima terowongan dengan total panjang 8,95 km yang menembus pegunungan Bukit Barisan.
Pemerintah Jepang menyatakan komitmennya untuk membiayai sebagian konstruksi yakni sepanjang 40 km, termasuk pembangunan terowongan dengan nilai pinjaman sebesar Rp 9,1 triliun.
“Mudah-mudahan awal tahun depan bisa dimulai. Pembangunan terowongan disamping memperpendek jarak hingga 11 km, juga melindungi alam Bukit Barisan,” tuturnya.
Secara keseluruhan jalan tol Padang – Pekanbaru akan terdiri dari 5 seksi : Seksi 1 : Padang – Sicincin (28 km) dengan biaya Rp 4,88 triliun, Seksi 2 Sicincin – Payakumbuh (78 km) dengan biaya Rp. 32,93 triliun, Seksi 3 Payakumbuh – Pangkalan (45 km) dengan biaya Rp 15,47 triliun, Seksi 4 Pangkalan – Bangkinang (56 km) dengan biaya Rp 18,86 triliun dan Seksi 5 Bangkinang – Pekanbaru (37 km) dengan biaya Rp 5,95 triliun.
Ruas Tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru termasuk Proyek Strategis Nasional dan bagian dari 24 ruas Jalan Tol Trans-Sumatera yang dikerjakan melalui penugasan Pemerintah kepada Hutama Karya (Perpres No. 100/2014 & Perpres No. 117/2015).
Menteri Basuki dalam laporannya juga menyampaikan Pembangunan Padang Bypass Capacity Expansion Project dilakukan selama 3 tahun dari tahun 2014 – 2017 yang terdiri dari dua ruas yakni ruas Gaung – Lubuk Begalung (5 km) dan ruas Lubuk Begalung – Duku (22 km). Pada ruas jalan ini terdapat 9 jembatan dengan total panjang 558,6 meter.
Keberadaan Jalan Padang By Pass akan meningkatkan daya saing Kota Padang dan sekitarnya. Arus logistik akan semakin mudah dan lancar. Kami harapkan Pemerintah Daerah dapat mengendalikan perubahan tata guna lahan di sepanjang kiri dan kanan jalan,” kata Menteri Basuki.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Menteri ESDM Archandra Taher, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil.
Mendampingi Menteri Basuki yakni Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah Sugiyartanto, Direktur Pembangunan Jalan Akhmad Gani Ghazaly, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry TZ, Sekretaris BPJT Darda Daraba, Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) I Gusti Ngurah Putra, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja dan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional III Padang Saiful Anwar.