Tuwin berinisitif untuk mencaru tahu.
Suglenter diminta tetap bertahan di TKP, sementara Tuwin kembali pulang sekaligus menanyakan keberadaan Efendi kepada keluarga yang ada di rumahnya, termasuk menanyakan pada istri dan ibunya.
Dan diceritakan kalau Efendi sedang mencari ikan di sungai.
Semakin curiga, akhirnya Tuwin mengajak Musriah menuju keTKP dan menunjukkan perahu korban kepada Musriah.
Penasaran, Tuwin turun ke sungai mencari korban.
Dan dil uar dugaan, baru turun ke sungai, kaki saksi merasakan ada yang ganjil dan seolah sedang menyentuh badan orang.
Dalam benak yakin, kalau yang sedang disentuhnya itu adalah korban.
Saksi tidak segera mengangkat korban dan meminta ibu korban pulang dulu ke rumah.
"Tak rayu untuk pulang dulu, biar tidak pingsan di lokasi. Dan saya katakan biar aku yang mencari," kata Tuwin.
Setelah memastikan korban tiba di rumah, Tuwin dibantu Suglenter kemudian mengangkat jasad korban ke permukaan dari dasar sungai dan dinaikkan perahu.
Meminta bantuan Mujib, Danton Linmas korban dibawa ke rumah dan kejadiannya dilaporkan ke Polsek Sekaran.
Di tubuh kornan terdapat luka lecet pada leher, pelipis, dada kanan dan perut.
Luka korban dipastikan bukan karena akibat dianiaya , namun luka saat dalam pencarian atau evakuasi mayat.
Pihak keluarga memastikan kalau korban mengidap penyakir epilepsi. Yang akhir - akhir ini sering kambuh.
Kematian korban diduga karena epilepsinya kambuh saat sedang mencari ikan.
Kasubag Humas Polres Lamongan, Iptu Sunaryono mendapati informasi kematian korban karena tenggelam saat epilepsinya kambuh.
"Bukan karena penganiayan," kata Sunaryono.