News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gunakan Modus Rukyah, Oknum Guru SMP di Jombang Cabuli Puluhan Siswinya

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Kasus dugan pelecehan seksual atau pencabulan oleh oknum guru SMPN di Jombang, Jawa Timur terhadap puluhan siswinya, mulai didalami polisi dengan memeriksan para saksi.

Dari keterangan para saksi, terduga menggunakan modus rukyah.

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Gatot Setyo Budi mengatakan, baru empat korban yang melaporkan dugaan pencabulan ini ke polisi. Sebagai tindeak lanjut, pihaknya mulai memeriksa para saksi.

"Empat saksi korban sekaligus pelapor sudah kami minta keterangannya. Orang tua mereka juga sudah kami periksa. Sampai hari ini, sudah sekitar 10 orang saksi kami minta keterangannya," kata Gatot kepada Surya, Selasa (13/2/2018).

Menurut Gatot, berdasarkan keterangan para saksi, oknum guru Bahasa Indonesia berinisial ME itu diduga menggunakan modus rukyah untuk mencabuli puluhan siswanya.

"Jadi pelaku menggunakan modus dengan rukyah. Korban ditanya sudah ini sudah itu, tapi itu cuma untuk modus dari pelaku saja," terangnya.

Selain diambil kesaksiannya, para korban juga dibawa ke RSUD untuk divisum. Langkah ini untuk melengkapi alat bukti pencabulan oleh oknum guru di SMPN 6 Jombang tersebut.

Namun menurut Gatot, ME sendiri hingga sekarang belum diperiksa, baik sebagai saksi maupun sebagai tersangka.

"Rencananya, setelah terkumpul alat buktinya, kami akan tindak lanjuti dengan memeriksa pelaku," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, belasan perwakilan wali murid menggeruduk Kepala Sekolah SMPN 6 Jombang, Senin (12/2/2018).

Kedatangan mereka guna memrotes ulah oknum guru inisial ME yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan murid

Salah satu wali murid, mengungkapkan, pelecehan seksual dilakukan di sekolah dan luar sekolah ketika kegiatan Pramuka. Bentuk pelecehan, antara lain diremas bagian tubuhnya terutama bagian dada dan alat vital.

Kejadian baru terbongkar setelah enam orang anak didik melaporkan kepada guru bimbingan dan konseling (BK) tentang perbuatan pelaku.(Sutono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini