Laporan Reporter Tribun Jogja, Tantowi Alwi
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sebanyak 10 orang bersepeda dari Yogyakarta menuju Malang dalam rangka kampanye anti narkoba, Kamis (15/2/2018).
Perjalanan kampanye anti narkoba tersebut dimulai dari Balai Desa Condongcatur, Sleman, sekitar pukul 16.00 WIB..
Reno Chandra Sangaji, Kepala Desa Condongcatur mengatakan, sepuluh orang yang bersepeda diinisiasi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sleman dan BNN Provinsi DIY.
"Dalam rangka kampanye anti narkoba dengan bersepeda dari Yogyakarta menuju kota Malang," kata Reno diwawancarai di Balai Desa Condongcatur.
Reno mengatakan, selama perjalanan ke Kota Malang, kesepuluh orang tersebut akan berhenti di Kantor BNN setiap kota ataupun kabupaten serta bertemu dengan beberapa komunitas sepeda yang siap menyambut mereka.
Kemudian, di setiap kota tersebut akan diselenggarakan beberapa acara di antaranya, mengajak masyarakat bersama-bersama menolak narkoba kemudian hidup sehat dengan bersepeda dan menjauhi narkoba.
"Dari sepuluh orang memang ada beberapa mantan pecandu, alhamdulillah sudah sembuh, mereka dari komunitas sepeda, itu hal yang positif dan mengajak masyarakat biar tidak seperti dirinya dahulu," kata Reno.
"Namanya Mas Bilal dan Galang," tambah Reno.
Menurutnya, ini momentum yang baik dan merupakan gerakan yang berawal dari bersepeda bersama-sama dengan komunitas sepeda.
"BNN punya program menyadarkan masyarakat adanya bahaya narkoba, kampanye ini sesuai dengan program di BNN."
"Kami manfaatkan untuk menggunakan sepeda sebagai kampanye anti narkoba, karena anak muda banyak yang suka bersepeda," tuturnya.
Jarak yang ditempuh diperkirakan sekitar 340 km, dari Yogyakarta ke Malang.
"Jam 4 sore start, kemudian di Klaten Solat Maghrib, lanjut sampai Sragen sekitar jam 11 malam dan disambut oleh komunitas sepeda Sragen serta bermalam di sana," ujar Reno.
Dari Yogyakarta, mereka akan ditemani oleh ratusan orang pesepeda lainnya.
Namun ratusan orang tersebut hanya menemani sampai Masjid Al Aqsa, Klaten dan langsung kembali lagi ke Jogja.
Hal ini karena mereka memang tidak mempersiapkan diri untuk ikut sampai ke Kota Malang.
Kemudian, Reno menuturkan dipilihnya Kota Malang sebagai tujuan, karena dari kesepuluh orang tersebut ingin menjajal bersepeda ke sana.
"Karena sudah banyak yang sampai ke Jakarta, akhirnya dipilih ke Jawa Timur, Kota Malang," ujarnya. (tribunjogja)