TRIBUNNEWS.COM, BARABAI -- Para santri dan pengasuh Pondok Pesantren Al Muhajirin Pamangkih (Cabang Ponpes Ibnul Amin) di Desa Pamangkih, Kecamatan Labuanamas Utara, Hulu Sungai Tengah, dibuat resah oleh kehadiran drone yang mengitari ponpes Kamis (22/2/2018) dinihari.
Pihak ponpes berharap kepolisian menyelidiki drone misterius tersebut.
Ustadz H Barmawi, ketua Yayasan Ponpes Al Muhajirin Pamangkih menuturkan, drone tidak dikenal itu mengintari kawasan ponpes dan rumahnya yang ada di lingkungan ponpes, sejak Selasa (20/2/2018) lalu.
“Tiga hari berturut-turut drone itu ada di atas ponpes, hingga mendekat di atas atap musala, tiap selesai salat Isya. Ketika dilihat oleh satri, drone menjauh tinggi, hingga menghilang di hutan,” beber Barmawi kepada Bpost, Kamis pagi.
Anehnya, kata ustadz yang sering ceramah ke desa-desa itu, Kamis dinihari sekira pukul 02.00 Wita, malah ada empat drone yang terbang di atas ponpes.
Santri yang kebetulan sedang ronda bersama masyarakat setempat pun geger, dan mencoba menyelidiki dan memantau arah hilangnya drone tersebut.
Baca: Santri dan Ustaz Dua Ponpes di HST Diteror Kehadiran Drone Misterus
Drone itu menghilang di kawasan hutan.
”Ada warga yang bawa senapan angin dan mencoba menembaknya, tapi drone itu terbang terlalu tinggi,” ujar Barmawi.
Barmawi sempat melaporkan kehadiran drone misterius itu ke Polsek LU, saat dia hendak berdakwah di Rantau Kaminting.
Saat di polsek saya dikasih nomor kontak yang bisa dihubungi.
Tapi, saat dihubungi dinihari, nomor itu malah tak bisa dikontak.
Keterangan dari operator nomor tersebut diblokir.
Alhamdulillah hari ini saya bisa menyampaikan angsung ke Kapolres dan kasdim,” katanya.
Disebutkan dia, pengamanan secara swadaya sudah lama di lakukan di lingkungan ponpes, dengan sistem ronda malam bergiliran.
Namun, sejak ramainya isu teror terhadap ulama dan santri yang berkembang di masyarakat, sistem jaga malam makin diintensifkan.
“Kami berharap dengan kejadian ini, ada dari TNI dan Polri ikut jaga malam bersama kami dan masyarakat,” harapnya.