TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Benturan puing rumah milik Solikhin yang terkena longsor terasa menyakitkan bagi Sukimin (28).
Ia tertimpa material longsor saat mengikuti tahlilan di rumah Solikhin di Rt 3 Rw 4 Desa Jingkang, Kamis malam (22/2/2018).
Seluruh ruang berubah gelap saat jaringan listrik tiba-tiba padam. Obrolan ringan peserta tahlilan seusai acara tenggelam oleh suara gemuruh longsor.
Tonton juga:
Sejumlah peserta pengajian yang berkumpul di ruang paling depan punya kesempatan lari hingga lolos dari maut.
Namun tidak untuk empat bocah yang tertidur pulas di dalam kamar.
Tanah setinggi sekira 3 meter mengubur separuh rumah dari belakang.
Beberapa warga yang berkumpul di ruang tengah ikut tertimbun sebagian badannya. Meski harus menahan perih, Sukimin enggan beranjak dari area bencana.
Saat teman-temannya berlarian mencari keselamatan, Sukimin memilih bertahan.
Nyawa putranya, Abdul Rouf (11), lebih berarti. Sayang ia tak mampu meraih kamar yang sudah tertimbun tanah setinggi sekitar 3 meter.
Baca: Maia Estianti dan Mulan Jameela Unggah Foto Masa Muda, Netizen Heboh
Di kamar itu, Rouf memilih tidur beralaskan kursi sebelum pengajian digelar.
"Saya lihat tanah sudah tinggi menimbun kamar yang dihuni anak saya. Jadi saya pasrah,"katanya, kemarin Jumat (23/2)
Saat perasaannya hancur memikirkan keselamatan putranya, Sukimin melihat ayah dan kerabatnya meronta ingin ditolong.