Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Kejadian nahas dialami Badriah (50), warga Desa Bulureja Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap.
Perempuan itu meregang nyawa akibat terserempet kereta api Mutiara Selatan jurusan Surabaya – Bandung, di perlintasan Rel Kereta Api Dusun Margamulya Desa Gandrungmangu Kecamatan Gandrungmangu, km 354+02 Cilacap.
Kepala jaga Polsek Gandrungmangu Aiptu Enung mengatakan, sebelum kejadian, mulanya korban bersama sang suami berangkat ke pasar induk Gandrungmangu dengan mengendarai sepeda motor untuk berbelanja.
Sekitar pukul 04.30 WIB, saat hari belum terang, korban sampai di rel perlintasan kereta api depan Alfamart Gandrungmangu yang tidak tertutup palang pintunya.
Baca: Dua Jasad Korban Sambaran Petir Dibiarkan Tergeletak Seharian di Lokasi, Ada Alasan di Baliknya
Korban bersama suaminya menyeberang dari arah selatan ke utara untuk menuju Pasar Gandrungmangu.
Namun nahas, tiba-tiba dari arah timur melintas KA Mutiara Timur jurusan Surabaya – Bandung dengan kecepatan tinggi.
Sang suami yang berboncengan dengan korban tidak dapat menghindarinya sehingga sepeda motor mereka terserempet.
Insiden itu mengakibatkan korban terjatuh hingga terbentur balok tiang besi di samping perlintasan rel kereta api.
"Korban meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka tangan kiri patah, kaki sebelah kiri patah dan muka lebam," kata Aiptu Enung, Selasa (27/2/2018).
Baca: Anniesa Balikin Duit Saya
Aiptu Enung mengungkapkan, pada saat kereta api Mutiara Selatan melintas, pintu perlintasan kereta api tidak ditutup. Diduga petugas jaga ketiduran.
Korban dimungkinkan tidak mengetahui ada kereta api yang akan lewat karena palang pintu terbuka.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati saat akan menyeberang perlintasan kereta api.
"Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali dan menyebabkan korban jiwa," katanya.