Laporan Reporter Tribunjogja.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - FWN, pelajar kelas VII SMPN 2 Sanden yang menjadi korban pengeroyokan lima temannya, dikabarkan mengalami gegar otak ringan.
"Saat kami lakukan pemeriksaan memang ada pendarahan di kepalanya, tapi kecil. Ini bisa jadi gejala gegar otak ringan atau Kontusio serebi. Tapi saat ini, kondisinya sudah membaik," ujar dr Nunung Sulistiyaningsih, saat ditemui seusai memeriksa FWN, Selasa (27/02/2018).
Diungkapkan dr Nunung, kondisi ini jika tidak segera dilakukan pemeriksaan medis maka bisa menyebabkan cidera semakin berat. Pendarahan pun akan semakin luas.
"Jika dibiarkan, cedera akan semakin berat. Kesadaran bisa menurun," ungkapnya.
Dampak lain yang bisa ditimbulkan dari akibat gegar otak ringan, dikatakan dr Nunung, bisa menyebabkan sang pasien sedikit mengalami gangguan dalam berfikir.
"Bisa jadi ada sedikit gangguan dalam berfikir. Namun lama kelamaan, bisa kembali normal," paparnya.
Saat ini kondisi FWN, korban pengeroyokan kondisinya sudah cukup membaik.
Walaupun masih terkulai lemas di atas bangsal rumah sakit, ia sudah bisa diajak komunikasi dengan baik.
Namun dia masih harus menjalani pemulihan medis cukup intensif.
"Kondisinya sekarang sudah membaik. Tapi belum diperbolehkan pulang, karena harus bed rest terlebih dulu," ujar dr Nunung. (*)