TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Melihat rumah Didik terpasang garis polisi, para warga sering merasakan rasa ngeri saat melintasi rumah tersebut.
Tetangga Didik, Sukardi mengatakan semenjak bak mandi dibongkar, bau amis dan busuk masih sering tercium oleh warga.
Bau amis tercampur busuk itu menambah kian menambah kesan seram rumah Didik itu.
"Untuk menghilangkan bau itu, lokasi bak mandi itu oleh para warga disiram minyak tanah, ditambah lagi kulit durian agar bau itu hilang," tandasnya.
Baca: Sebelum Dicor di Kamar Mandi, Fitri Sempat Bercinta Dengan Pelaku, Berikut Kisahnya
Dari keterangan tetangga tersangka bahwa pelaku merupakan pengangguran yang tiap malam sering keluar rumah.
Sariyem, tetangga sebelah tersangka menjelaskan disiang hari ia selalu berada dirumah
"Tidak jelas pekerjaannya apa, namun biasanya selesai magrib ia pergi keluar,' ujarnya saat Tribun Jateng mendatangi lokasi rumah tersangka di Desa Puguh, Boja, Selasa (27/2).
Sariyem mengatakan selain pergi malam-malam, teman-teman tersangka sering datang kerumahnya pada malam hari.
"Kalau saya tanya ke istrinya kok si Didik sering di rumah, istrinya menjawab kalau suaminya belum mempunyai pekerjaan," ujarnya
Tetangga depan rumahnya, Trimul mengatakan ia sering melihat tersangka berganti-ganti sepeda motor.
Biasanya setelah menggunakan sepeda motor.
Didik langsung membawa masuk ke dalam rumah.
"Akhir-akhir ini dirinya sering juga membawa mobil, tapi katanya adalah mobil sewaaan," terangnya.