Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Perindag) Kota Medan, Zulkifli Sitepu pernah ditegur Wakil Walikota Medan, Akhyar Nasution karena mempekerjakan honorer di cafe pribadinya di Jalan Mawar, Medan Selayang. Belakangan, Zulkifli pun bertindak arogan dengan memecat sejumlah honorer.
Salah satu honorer yang dipecat sepihak Zulkifli sempat celingukan di warkop jurnalis Jalan Agus Salim. Pria bernama Ahmad Fauzi (53) ini mondar-mandir sembari membawa berkas.
Dengan wajah kuyu, Fauzi sempat menemui salah satu jurnalis. Ia mengaku telah menjadi korban kekejaman Zulkifli.
Baca: Pelan-pelan Pembunuhan Ibu Kos Cantik Mulai Terkuak, Orang Mirip Eks PRT dan Pacarnya Diburu Polisi
"Saya ini sebelumnya honorer di Dinas Perindustrian. Sudah lima tahun saya kerja di sana," kata Fauzi, Senin (5/3/2018) siang.
Mendengar itu, Tribun kemudian menanyakan kronologis pemecatan Fauzi. Katanya, pada 28 Januari 2018 surat pemecatan Fauzi keluar. Surat itu ditandatangani Sekretaris Disperindag Kota Medan, Budi Hariono berdasarkan perintah Zulkifli.
"Saya sempat diminta Kadis bersihkan cafenya itu. Memang beberapa kali saya pernah kesana cabuti rumput, bersihkan kolam, dan bersihkan kamar," kata Fauzi.
Satu waktu, Fauzi kebetulan ada kesibukan lain untuk mengecek sejumlah perusahaan sesuai surat perintah tugas (SPT) dari dinas. Ketika itu, Fauzi tak datang ke Cafe Semba milik Zulkifli.
"Karena enggak datang itu, waktu rapat tanggal 22 Januari kami diusir semua. Kemudian menyusullah surat pemecatan saya. Tentu saya tidak terima lah. Karena membersihkan cafe itu kan bukan tugas saya," ungkap Fauzi.
Ia mengatakan, Sekretaris Disperindag yang lama Said Khaidir sempat memperjuangkan dirinya tetap sebagai honorer. Namun, begitu Said diganti dan jabatan Kadis dipegang Zulkifli, terjadilah pemaksaan kerja itu. Buntutnya, Fauzi pun dipecat.
"Kita kan ada kerjaan lain. Masa kita dipaksa kerja di cafenya. Bukannya saya enggak pernah kesana, pernah juga. Tapi waktu itu karena saya ada kegiatan lain," kesal Fauzi.
Ia berharap kasus yang nenderanya ini mendapat perhatian dari Walikota Medan, T Dzulmi Eldin. Sebab, Fauzi sudah lima tahun mengabdi.
"Anak saya tiga. Yang besar sudah mau tamat sekolah. Masa' gara-gara gak mau kerja sekali aja di cafenya itu saya dipecat begini," ungkap warga Jalan Karya Jaya, Medan Johor tersebut.
Kasus penggunaan tenaga honorer ini sempat ditangani Inspektorat Kota Medan. Namun, Kepala Inspektorat, Farid Wajedi terkesan takut. Ada kabar, takutnya sejumlah pejabat Pemko Medan ini lantaran Zulkifli kerap disebut-sebut menganggarkan kakaknya yang menjabat sebagai anggota dewan.