TRIBUNNEWS.COM,SUMEDANG-Kebudayaan Sunda di Sumedang, tumbuh dan berkembang hingga saat ini.
Regenerasi pun berjalan dengan baik, melahirkan seniman-seniman muda yang berkelanjutan.
Hal ini terlihat saat acara reses yang dilakukan anggota DPR Komisi XI Maruarar Sirait. Reses yang dikemas dalam acara "Pesta Rakyat Gelar Budaya Sunda se-Kabupaten Sumedang" dilaksanakan di Desa Jatisati, Kecamatan Tanjungsari, Sumedang (Minggu, 4/4/2018) kemarin.
Acara yang dhadiri para seniman dari usia 70 tahun hingga anak muda.
"Saya bangga, regenerasi kebudayaan di Sumedang benar-benar berjalan baik," kata Maruarar Sirait, di hadapan 26 komunitas seni-budaya yang hadir dari 26 kecamatan di yang ada di Sumedang, Jawa Barat ini.
Maruarar kemudian menyempatkan diri, berbincang dengan warga setempat yang hadir, da. Ida adalah anak kelas 3 dari SD dari Tanjungsari. Ida masih berusia 8 tahun dan menggeluti pencak silat karena kemauan dan kesadaran sendiri untuk memelihara seni-budaya Sunda.
"Saya suka silat," kata Ida, menjawab pertanyaan Maruarar, sambil kemudian beraksi main silat dengan cukup lihai.
Di saat yang sama, Maruarar pun berbincang dengan perwakilan Karang Taruna Sumedang, Tetang Zuha. Ia bertanya soal kegitaan Karang Taruna selama ini. Maruarar senang juga karena Karang Taruna dilibatkan dalam acara Pesta Rakyat yang bertemakan "Nanjeurkeun Budaya Sunda Supaya Ngadunya" ini.
"Kami sebagai warga Sumedang sangat senang sekali dengan Bang Ara. Kami merasa dihargai dan diperhatikan oleh Bang Ara," ungkap Tetang di hadapan sekitar ribuan orang yang hadir.