Laporan Wartawan Pos Kupang.Com. Dion Kota
TRIBUNNEWS.COM, SOE - Sejak Sabtu ( 3 / 3 / 2018) hingga Senin ( 5/3/2018) rumah kediaman Misael Kause di dusun D, Desa Tubuhue tidak henti didatangi tamu pelayat.
Anak sulung pasangan Misael Kause dan Yusear Banoet, Tritinorjen Kause ( 10) tewas tenggelam di cekdam sedalam 4 meter yang terletak sekitar 500 meter dari kediamannya.
Sambil menahan tangisnya Yusear bercerita jika dirinya tidak memiliki firasat apa pun sebelum kepergian korban.
Sabtu pagi sebelum kejadian naas tersebut, korban sempat bercerita pada Yusear jika semalaman tidak bisa tidur.
Namun korban tidak menceritakan alasan mengapa sampai dirinya tidak bisa tidur.
Usai bercerita, korban berangkat sekolah seperti biasanya.
Baca: Hanya Ditemukan Sandal dan Gayung, Latifah Diduga Tenggelam
Saat pulang sekolah, korban bersama teman-temannya pergi ke cekdam yang terletak di belakang rumahnya untuk mandi.
Naas, saat mandi korban bersama temannya, Novaria Lobo tenggelam hingga akhirnya ditemukan tewas di dasar cekdam.
"Saya sendiri tidak ada firasat apa-apa. Malam Sabtu itu korban tidak bisa tidur. Dia semalaman hanya putar musik dengan suara kencang dan bermain handphone saja. Kami sudah suruh dia tidur tapi dia tidak tidur. Kami tidak sangka kalau keesokan harinya Tritinorjen mau jalan untuk selamanya," ucapnya sambil menyapu air mata di pipinya.
Pantauan Pos Kupang, ibadat pemakaman Tritinorjen Kause dan Novaria Lobo diringi tangis duka cita.
Ibu kandung Tritinorjen, Yusear Banoet dan teman-teman korban tak henti menangisi kepergian korban.
Teman-teman sekelas korban di SD Inpres Tubunaus dipercaya memegang foto korban dan karangan buka untuk di antar ke tempat peristrahatan terakhir.
Untuk diketahui, Tritinorjen Kause (10) dan Novaria Lobo (10), bocah kelas IV SD Inpres Tubunaus tewas tenggelam di cekdam di dusun D, Desa Tubuhue, Kecamatan Amanuban Barat.
Keduanya ditemukan tewas dalam keadaan berpelukan di dasar cekdam,Sabtu (3/3/2018) sore.