News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komplotan Driver Online Bobol Grab Rp 6 Miliar, Hackernya Belajar Secara Otodidak

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AKBP Teddy Fanani (tengah, baju putih) memperlihatkan kedelapan tersangka, Senin (19/3/2018).

"Para pengemudi ini membawa beberapa ponsel yang digunakan untuk memesan dan menerima pesanan. Jadi bisa pesan dan diterima sendiri oleh para pengemudinya," katanya.

Dengan aplikasi yang dimanipulasi ini, para pelaku bisa melakukan pemesanan fiktif yang kemudian diterima sendiri.

Dari pesanan-pesanan itu, terdapat mekanisme perolehan poin yang harus dibayarkan oleh Grab kepada mitra kerjanya.

"Setiap 14 poin yang diperoleh pengemudi, maka ada Rp 350 ribu yang harus dibayarkan oleh Grab," katanya.

Bonus atas poin dari order fiktif inilah yang menyebabkan kerugian bagi Grab.

Tersangka hacker, Tomy mengaku menjual jasa memanipulasi aplikasi dengan Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu per aplikasi.

Tomy biasa menjual satu paket telepon seluler sekaligus berisi aplikasi yang sudah dimanipulasi dengan harga bervariasi.

"Hacker" yang belum lama berdomisili di Semarang ini sempat mengiklankan diri melalui media sosial.

Atas perbuatannya, para tersangka selanjutnya dijerat dengan Undang-undang Nomor 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik dengan pidana ancaman penjara paling lama selama 12 tahun atau denda Rp 12 miliar.

Belajar otodidak

Kasubdit II Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jateng AKBP Teddy Fanani menyebutkan sindikat order fiktif lewat aplikasi Grab hanya perlu berdiam diri di tempat melalui fake GPS.

Sindikat ini terdiri delapan orang yakni, Hacker bernama Tomy Nur F (32), warga asal Kabupaten Brebes dan tujuh pengemudi lainnya yang beroperasi menjalankan order fiktif.

Meski berasal dari Brebes, Tomy tinggal di daerah Karangrejo, Jatingaleh, Candisari, Kota Semarang untuk menjalankan aksinya sebagai hacker.

Teddy menjelaskan komplotan ini sudah terorganisir dalam menjalankan aksinya. Seperti modus yang digunakan dengan menyiapkan ratusan unit handphone dan sejumlah aplikasi pendukung.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini