Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi
TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI) Puan Maharani meninjau lokasi korban banjir bandang di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (27/3/2018).
Putri mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ini didampingi Wakapolri Komjen Pol Syafruddin Kambo.
Kunjungan itu dilakukan di Lingkungan Simbuang I, Kelurahan Simboro, Kecamatan Simboro, Mamuju.
Di lokasi tersebut, Puan berdialog dengan warga korban banjir bandang.
Cucu dari Presiden pertama RI Soekarno tersebut juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 819 kepala keluarga yang menjadi korban banjir pada Rabu 22 Maret lalu.
Baca: Wakapolri Kunjungi Keluarga Almarhum Aipda Nurman yang Meninggal Saat Evakuasi Korban Banjir Mamuju
Bantuan tersebut berupa dana siapa pakai untuk penguatan posko darurat penanggulangan bencana sebanyak Rp 250 Juta.
Juga untuk dugunakan sebagai keperluan korban banjir dalam memenuhi kebutuhan mereka, seperti memperbaiki tempat tinggal.
Selain itu, Puan Maharani juga menyerahkan bantuan berupa Paket Sandang sebanyak 50 Peket, Paket Kedware 50 Paket, Perelatan Makan 50 Paket, Alat Kesehatan keluarga 50 Paket dan Peralatan Daput 26 Paket.
"Bantuan uang siap pakai itu bukan untuk dibagikan kepada warga, tapi akan diatur oleh Bupati untuk digunakan memenuhi keperluan korban banjir," kata Puan Maharani di hadapan puluhan, Selasa (23/3/2018).
Saat mendengar bahwa tanggal 22 Maret lalu terjadi banjir bandang di Mamuju, ia langsung perintahkan BNPB untuk melakukan tindakan memastikan kondisi pengunsi atau kondisi warga yang terkena dampak banjir.
"Kita sama-sama melihat berkaitan makanan, minum, sandang yang diperlukan sudah siap dan diterima oleh warga. Sebanyak 819 Kepala Keluarga dan 548 rumah yang terdampak itu, akan dilihat oleh Bupati karena pengungsi saat ini tinggal dua titik dan akan segera dipulangkan ke tempat tinggal mereka masing-masing, setelah di data dan dilihat rumah mereka sudah dapat ditinggali atau tidak," tuturnya.
"Salurkan Rp 250 juta uang siap pakaian itu, akan dipergunakan seperti memperbaiki rumah, karena tidak semua akan kita perbaiki sekaligus. Kita akan data mana yang lebih prioritas untuk diperbaiki," lanjutnya.