TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Pembobolan uang nasabah bank melalui ATM diduga mulai merambah ke kabupaten Lamongan.
Korbannya adalah Singgih Hartini (48), PNS dari desa Deket Wetan, Kecamatan Deket, Lamongan.
Selasa (27/3/2018) peristiwa itu dilaporkannya k Polres Jombang.
Diungkapkan Singgih, kejadian itu diketahui di Bank BTPN jalan Veteran Lamongan dan dibuktikan dengan print out dari Bank BTPN.
Kejadiannya pada siang itu memang sengaja datang ke Bank BTPN di jalan Veteran untuk mencetak atau buku tabungan BTPN miliknya.
Itu ia lakukan bukan karena maraknya kejadian pembobolan uang nasabah melalu ATM. Tapi karena ada pemberitahuan dari rekannya bahwa ada tambahan saldo.
Setelah di print out oleh petugas Bank BTPN, ternyata saldo rekening di tabungan milik korban tersebut sudah berkurang dan ditransfer melalui ATM. Padahal Singgih tidak pernah melakukan transfer sebagaimana di print-out tersebut.
Transfer yang tanpa sepengetahuan dan tanpa menggunakan kartu ATM di tangan korban.
"ATM saya disimpan sendiri," kata Singgih kepada penyidik.
Terdata, uang yang raib itu sebanyak Rp 16 juta dengan rincian 12 Januari 2018 cair dua kali Rp 5 juta, 3 Februari 2018 Rp. 2, 5 juta, 10 Februari 2018 tiga kali cair Rp 3 juta, 17 Februari 2018 Rp1 juta, 3 Maret 2018 sebanyak tiga kali Rp 5 juta.
Menurut korban dari hasil konfirmasi ke pihak bank, masih akan dikoordinasikan.
"Kejadian ini masih dalam pengembangan penyelidikan penyidik," kata Pjs Subbag Humas Polres Lamongan, Iptu Sunaryono.