TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei terbarunya, Selasa (3/4/2018).
Survei ini memotret dinamika politik dan proyeksi Pilkada Jawa Timur jelang hari H pemungutan suara, 27 Juni 2018 mendatang.
Dari hasil survei tersebut, terungkap bahwa elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno unggul dibandingkan Khofifah Indarparawansa-Emil Dardak.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari memaparkan bahwa berdasarkan pertanyaan tertutup, elektabilitas pasangan calon Gus Ipul dan Mbak Puti mencapai 45,2 persen.
Angka ini lebih tinggi daripada perolehan angka elektabilitas pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto sebesar 39,5 persen.
"Selisih di antara keduanya sekitar 5,7 persen. Sementara pemilih yang tidak akan memilih, rahasia, belum memutuskan mencapai 15,3 persen," papar Qodari, Selasa (3/4/2018).
Satu di antara penyebab masih tingginya angka elektabilitas pasangan Gus Ipul dan Mbak Puti dipengaruhi oleh tingkat kepopuleran.
Menurutnya, masyarakat Jawa Timur telah mengenal dengan baik terhadap sosok Gus Ipul dan Khofifah.
Tingkat kepopuleran Gus Ipul kembali unggul dengan tingkat pengenalan mencapai 97,5 persen dan Khofifah sebesar 96,1 persen.
"Sementara kalau tingkat pengenalan calon wakil gubernur, Emil sebesar 53,8 persen dan Puti sebesar 50,9 persen," ujar Qodari.
Selain karena kepopuleran, tingginya elektabilitas tersebut juga dipengaruhi oleh kepuasan terhadap kinerja pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, Soekarwo dan Saifullah Yusuf.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat Jawa Timur yang puas dengan kinerja gubernur sebelumnya, Soekarwo, cenderung mengarahkan dukungannya kepada pasangan Gus Ipul-Puti.
Prosesntasenya mencapai 47,7 persen.
Menurut Qodari, Gus Ipul yang telah mendampingi Pakde Karwo selama dua periode dianggap menjadi salah satu faktor keberhasilan pemerintah Jatim.