TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Hengki Sulaiman, pelaku buron atas kasus perampokan disertai pembunuhan terhadap driver taksi online Tri Widiyantoro, mengakhiri masa pelariannya.
Petugas Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, berhasil menemukan lokasi persembunyian Hengki.
Bahkan pelaku Hengki ditembak petugas, lantaran berusaha melarikan diri.
Pelaku Hengki pun mati saat akan dibawa ke rumah sakit.
Pelaku Hengki ditembak mati petugas di Brebes Jawa Tengah.
Dikonfirmasi, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, membenarkan bahwa tersangka Hengki ditembak petugas saat dilakukan penangkapan di lokasi.
"Iya betul sekali sesuai laporan Dir Krimum saya dan ditembak saat lari dan meninggal dunia di RS di Brebes Jawa sana dan sekarang dalam perjalanan rencananya dibawa ke Palembang," ujar Zulkarnain.
Sebelumnya diberitakan, seluruh anggota Jatanras Polda Sumsel dikerahkan untuk menangkap Hengki hidup atau mati. Termasuk Reskrim Polresta Palembang.
Baca: Buronan Pembunuh Pengemudi Taksi Online Kirim Pesan kepada Kades Lewat Facebook
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara ketika dikonfirmasi, Rabu (4/4/2018) lalu mengaku tak hanya mengerahkan seluruh unit yang ada di Jatanras Polda Sumsel, jenderal bintang dua ini juga memerintahkan Satreskrim Polresta Palembang untuk ikut melakukan pengejaran terhadap pelaku Hengki.
"Namanya mengejar penjahat, pasti dia berpindah-pindah dan bersembunyi. Saya tidak memberikan batas waktu kepada anggota untuk menangkap Hengki, tetapi tunggu saja pasti tertangkap," ujar Zulkarnain.
Orang nomor satu di Polda Sumsel ini juga memerintahkan Satreskrim Polresta Palembang untuk mengejar pelaku Hengki.
Alasannya, karena kejadian perampokan dan pembunuhan masuk wilayah hukum Polresta Palembang.
Dari itulah, Polda Sumsel melalui Jatanrasnya dan Polresta Palembang melalui Satreskrimnya telah diperintahkan Kapolda untuk dapat menangkap pelaku Hengki hidup atau mati.
"Semuanya saya kerahkan untuk menangkap pelaku," tegas Zulkarnain.
Baca: Prabowo Siap Tanding Ulang Lawan Jokowi, PKS Siapkan Kader, PAN Masih Pikir-pikir
"Seluruh unit Jatanras dikerahkan yang ada 21 personel. Begitu juga dengan Reskrim Polresta Palembang. Jadi tim saat ini masih melakukan pengejaran," ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.
Jenderal bintang dua ini menegaskan, dalam pemburuan pelaku Hengki ini petugas akan bertindak tegas. Karena sebelumnya sudah diiimbau untuk menyerahkan diri.
"Kita tunggu saja nanti. Memang untuk melakukan pencarian itu butuh waktu," ujar Zulkarnain.
Ditembak di Jawa Tengah
Setelah beberapa pekan menghilang dan bersembunyi dalam pelarian, Hengki Sulaiman akhirnya menyerah diterjang timah panas Polisi.
Ia ditembak tewas di Jawa Tengah dalam persembunyiannya yang kesekian, setelah diburu Subdit Jatanras di bawah pimpinan AKBP Erlin.
Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain, mengungkapkan, Hengki terpaksa ditembak ketika melakukan perlawanan kepada petugas, di tempat persembunyiannya di daerah Brebes, Jawa Tengah, sekitar pukul 13.00 WIB.
Ternyata cerita selama masa pelariannya Hengki sempat gamang akan kemana dan mengakui ia berlumur dosa.
Sayangnya, hatinya tak terketuk untuk menyerahkan diri mengikuti jejak temannya Tyas.
Karena itu Hengki seringkali berpindah alamat.
Warga Lalan, Musi Banyuasin, itu merupakan buron terakhir.
Baca: Orang Tua Zumi Zola Kosongkan Rumah di Jakarta Selatan Sejak Seminggu Lalu
Dia diketahui selalu berpindah tempat tinggal selama pelarian.
Bahkan telah mengganti nama agar tak dikenali oleh warga sekitar.
"Dia selalu pindah tempat tinggal saat sembunyi. Mulai Kendal, Pemalang, Wonosobo, dan terakhir itu di Brebes. Dia juga di sana ganti nama menjadi Hendri, bukan lagi Hengki," Ujar Zulkarnain.
Dalam pelariannya, rupanya Hengki mengaku sangat bersalah.
Ia sempat menghubungi Fredi Kepala Desa Mulya Jaya, Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin.
Sejak obrolan singkat melalui aplikasi messenger pada akhir pekan lalu, tidak ada lagi kontak dengan buronan Polda Sumsel ini.
Fredi berinisiatif menghubungi sewaktu melihat facebook Hengki aktif pada Minggu (1/4/2018).
Keinginan kuat itu juga muncul sewaktu melihat adanya penggantian foto profil menggunakan latar pantai dan gunung.
Hengki waktu itu dibujuk untuk menyerahkan diri ke polisi.
Sebab, orangtuanya juga berkeinginan putra satu-satunya itu sadar dan tobat atas kelakuannya.
"Saya tidak berani dipenjara," kata Fredi, menyebutkan isi pesan itu kepada Tribun Sumsel, Jumat (6/4/2018) pagi.
Baca: Dokter Terawan Masih Diizinkan Buka Praktik Lagi
Mengetahui jawaban pesan demikian, Fredi balas mengirim pesan.
"Kalau tidak berani dipenjara maka siap mati. Kau sudah salah, orang salah harus berani bertanggung jawab, apapun risikonya. Malam ini aku tunggu di rumah, besok pagi ke Palembang untuk diantar ke polda."
Hengki hanya membalasnya pesan itu dengan kalimat "aku kotor mas".
Sampai kini tak ada lagi kontak dengan pria yang selama ini dikenal ramah oleh tetangga.
Hingga akhirnya dia temukan bersembunyi di Jawa Tengah dan ditembak polisi saat hendak mencoba kabur.
Nyawanya tak tertolong saat hendak dibawa ke rumah sakit.