Melalui Dirjen PSP, pemerintah pusat juga akan menyalurkan bantuan langsung berupa pompa air, pembangunan kanal, hingga traktor beroda dua maupun empat. Semua akan disalurkan kepada kelompok tani yang serius mengoptimalkan lahan persawahan menjadi produktif.
Bupati Musi Rawas Utara, M Syarif Hidayat, seirama dengan pandangan itu. Bila lahan tidur dan telantar bisa digarap optimal, maka Kabupaten Musi Rawas Utara bisa menjadi kawasan percontohan dalam hal peningkatan produksi beras.
"Tentu kalau kalau semua berkembang, kawasan ini akan jadi percontohan. Salah satu caranya dengan memanfaatkan lahan telantar," kata Syarif Hidayat.
Anggota Komisi IV DPR RI, Fauzih Amro yang ikut mendampingi penyuluhan, menjelaskan, secara keseluruhan di tujuh kecamatan Kabupaten Musi Rawas Utara ada sedikitnya 7.000 hektare potensi lahan yang bisa dioptimalisasi.
Kalau upaya optimalisasi lahan dilakukan pemerintah pusat dan daerah berhasil maka akan menjadi nilai tambah bagi petani penggarap sawah.
“Apabila berhasil menjadi percontohan, di seluruh kecamatan bisa menerapkan . Kami Punya 7.000 hektare potensi sawah. Dengan optimalisasi cetak sawah, mudah-mudahan daerah ini bisa menjadi daerah percontohan," kata Fauzih Amro.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian sendiri berjanji akan memberikan bantuan pembuatan kanal dan sodetan air yang berfungsi untuk mencegah terendamnya lahan persawahan. Termasuk bantuan alat penunjang pengelolaan areal sawah bagi para kelompok tani di daerah tersebut.
Setelah berkoordinasi dengan kelompok tani dan pemerintah daerah pemerintah setempat, dalam waktu dekat proses pengerjaannya pun akan segera dilakukan. Dengan demikian pada tahun 2018 ini bakal meningkat signifikan.