Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tim pemenangan Sudirman-Ida merilis tanggapan Sudirman Said terhadap kabar beredarnya spanduk Tegakkan Jateng Berkhilafah.
Rilis tersebut resmi diunggah tim pemenangan melalui grup messenger Whatsapp.
“Wes biarin saja, masyarakat sudah lebih kritis, yang mainnya fitnah terus lama-lama akan dihukum masyarakat,” kata Pak Dirman, sesuai keterangan pers, di sela membuka acara PKS Gowes Tour de Jakarta, Kamis (19/4/2018) di Kota Semarang.
Pak Dirman, sapaan akrab Sudirman, berharap semua pihak menghindari fitnah atau kampanye hitam, karena hal itu sama sekali tidak berguna.
“Itu tidak ada gunanya, malah mengganggu suasana masyarakat, hasilnya tidak ada,” ungkapnya lagi.
Menurut Pak Dirman, masyarakat Jateng sudah sangat cerdas dalam menilai kampanye hitam yang dilemparkan oleh oknum tertentu.
“Masyarakat sudah cerdas. Siapa pun yang bisa memberikan program terbaik, meyakinkan masyarakat pasti akan unggul dalam kompetisi ini,” jelas Menteri ESDM RI periode 2014-2016 itu.
Sudirman juga menuturkan calon kepala daerah yang terus melakukan pendidikan politik yang baik akan mendapat tempat di hati masyarakat.
“Yang mainnya mendidik masyarakat, menyebarkan kebaikan insyaa Allah akan mendapat tempat di hati masyarakat,” sambung dia.
Sebagai informasi, dalam rilis disebut sejumlah titik di Jateng dihebohkan dengan kemunculan spanduk bergambar calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah Sudirman Said-Ida Fauziyah dengan tulisan yang menyesatkan masyarakat.
Spanduk tersebut diduga terlihat di sejumlah titik di Jateng, utamanya di wilayah Pantura Jateng, seperti Tegal dan Pekalongan.
Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah mencari tahu kebenaran adanya spanduk muatan kampanye hitam yang ditujukan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah, pasangan Cagub dan Cawagub Jateng nomor urut dua.
Kapolres Kota Tegal, AKBP John Wesley mengatakan pihaknya masih menyisir keberadaan spanduk itu.
"Kami belum temukan spanduk yang dimaksud. Artinya, belum ada fakta di lapangan, terkait kebenaran adanya spanduk itu," ujar John melalui telepon, Kamis (19/4/2018) siang.
John mengimbuhkan telah menginstruksikan sejumlah personel untuk menyisir beberapa area di Kota Tegal.
"Intinya kami cari dulu, kami lidik dulu," tambahnya.
Melengkapi, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triatmaja juga berupaya mencari tahu kebenaran adanya spanduk itu.
"Kalau secara lisan, saya cek tadi di Tegal kabupaten dan kota belum ada laporan. Ini saya cek ke Pekalongan dulu mas," tulis Agus melalui pesan singkat. (*)