Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengunjungi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Kamis (19/4/2018).
Salah satu agenda dalam kunjungan itu berupa silaturrami dengan segenap perwakilan ulama di Aceh.
Silaturrahmi digelar di Gedung Serba Guna Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
Di kesempatan itu, Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan soliditas dan sinergi antara TNI, Polri dan ulama harus terus diperkuat.
"Soliditas dan sinergi TNI, Polri dan ulama harus terus diperkuat. Ulama contoh terbaik sebagai motor penggerak menjaga keutuhan bangsa," tutur Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kamis (19/4/2018).
Baca: Muntahan Ikan Paus Dibeli Warga Timur Tengah, Nelayan Lamalera Dapat Rp 650 Juta Lebih
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memohon dukungan dari para ulama di Bumi Serambi Makkah itu untuk menjaga situasi keamanan di tahun politik.
Menurut dia, ulama mempunyai posisi sentral untuk menetralisir masalah hoax dan berbagai ujaran kebencian di tahun politik.
"Lewat dakwah yang sejuk, tahun politik yang biasanya panas bisa jadi adem," tutur Tito Karnavian.
Selain NAD, dua pimpinan tertinggi aparat keamanan itu menggelar silaturrahmi di sejumlah titik. Di antaranya di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat.
Di kesempatan itu turut hadir, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono dan perwakilan dari Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW).
Baca: Tiga Pecalang Pukul Polisi Dihukum 4 Bulan Penjara
Sekjen PB MDHW Hery Haryanto Azumi, mengatakan pertemuan Panglima TNI, Kapolri dan ulama sangat istimewa karena tiga unsur komponen bangsa di negeri ini dapat berkumpul jadi satu.
Menurut dia, pertemuan tersebut menjadi simbol masa depan kedaulatan dan keamanan di Indonesia makin cerah prospeknya.
"Pertemuan Panglima TNI dan Kapolri saja sudah istimewa. Apalagi ini ditambah dengan ulama. Pertemuan ini menandakan cerahnya masa depan kedaulatan dan keamanan di negeri ini. Ini merupakan sejarah baru yang layak dicontoh," kata dia.