Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, KEBUMEN - Apa yang anda lakukan jika menemukan dompet berisi uang, sementara anda sangat membutuhkannya?
Dalam kondisi demikian, keteguhan hati seorang akan diuji. Pendirian seteguh apapun bisa goyah jika dihadapkan pada urusan ekonomi.
Sesuai namanya, Sabar Suharno (43) warga Desa Ajibarang, Kecamatan Ajibarang Banyumas, terbukti sabar dalam menghadapi ujian itu.
Jumat pagi (20/4), di titik jalan yang sepi, Pejagoan Kebumen, ia menemukan dompet berisi sejumlah uang dan surat penting milik orang tal dikenal.
Padahal saat itu ia tengah dalam perjalanan mencari rizki. Ia berniat melakukan pertunjukan sulap keliling di Purworejo menggunakan sepeda motor.
Jika mau, Suharno bisa ambil uang itu lalu balik kanan untuk membawa rizki nomplok itu ke rumah.
Jerih payahnya berhari-hari belum tentu menghasilkan uang sebanyak yang ada di dompet itu.
Terlebih hasilnya menyulap dari Kabupaten satu ke Kabupaten lain, tidak seberapa.
Setelah menempuh puluhan kilometer perjalanan, tak jarang Suharno hanya membawa pulang uang Rp 50 ribu.
Padahal, ia harus menghidupi istri dan lima anaknya yang masih sekolah.
"Saya butuh uang mas. Namun itu bukan hak saya. Jadi tukang sulap penghasilan tidak seberapa, namun Alhamdulillah bisa mencukupi keluarga," katanya sambil terisak di depan polisi, Sabtu (21/04) pagi.
Namun pendirian Suharno rupanya lebih tebal dari baja. Ia tak mau menggadaikan prinsip yang selama ini ia jaga hanya dengan segepok uang haram.
Suharno justru memilih merepotkan diri. Barang beharga itu pasti sedang dicari pemiliknya yang kebingungan.